Nelayan Sungsang Tertembak Saat Melaut, Keluarga Serahkan Proyektil dan Desak Tanggung Jawab TNI AL

Keluarga nelayan Desa Sungsang tertembak saat melaut serahkan proyektil dan desak tanggung jawab TNI AL, Senin (14/7/2025).-Mulyadi-PALTV
PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Keluarga nelayan asal Desa Sungsang Kabupaten Banyuasin yang tertembak saat melaut di perairan Tanjung Birik Kepulauan Bangka, Yogi Pratama (26), mendesak TNI Angkatan Laut (TNI AL) agar bertanggung jawab terhadap insiden yang nyaris merenggut nyawa tersebut.
Sebagai bentuk keseriusan, pihak keluarga menyerahkan proyektil peluru karet yang diangkat dari tubuh korban kepada Detasemen Polisi Militer Angkatan Laut (Denpomal TNI AL).
Penyerahan proyektil berlangsung dalam pertemuan mediasi antara keluarga korban dan pihak TNI AL pada Senin, 14 Juli 2025.
Dalam pertemuan itu, keluarga juga mengajukan empat tuntutan utama, termasuk permintaan pembebasan empat nelayan yang saat ini masih ditahan pascainsiden.
BACA JUGA:4 Nelayan Sungsang Hilang Usai Ditembaki dari Perahu Karet di Perairan Birik
BACA JUGA:Nelayan Sungsang Diduga Tertembak Saat Pulang Melaut, Kapten Kapal Ungkap Kronologi
“Kami datang bukan untuk memperkeruh suasana, tetapi mencari solusi yang adil. Yang kami inginkan adalah perhatian terhadap kondisi korban dan penyelesaian secara manusiawi,” kata Kuasa Hukum keluarga korban, Yudi Wahyudi, kepada awak media.
Yudi mengungkapkan bahwa pertemuan antara pihak keluarga dan Denpomal TNI AL berjalan cukup kondusif.
“Kami mengapresiasi respons positif dari Denpomal yang menyatakan siap menindaklanjuti laporan kami,” lanjutnya.
Empat poin yang diajukan keluarga korban meliputi:
BACA JUGA:Kapal Nelayan Sungsang Ditembak, 1 Nelayan Alami Luka Tembak
BACA JUGA:PT Belitang Panen Raya Tegaskan Merek Raja Platinum dan Raja Ultima Sesuai Regulasi
Keluarga nelayan Yogi Pratama menyampaikan 4 poin tuntutan kepada Denpomal di Pangkalan TNI AL Palembang, Senin (14/7/2025).-Mulyadi-PALTV
- Tanggung jawab terhadap penanganan korban penembakan.
- Pembebasan nelayan yang masih ditahan.
- Pengembalian kapal yang disita.
- Penegasan bahwa insiden ini terjadi karena miskomunikasi antara nelayan dan aparat patroli laut.
BACA JUGA:240 Murid Baru Ikuti MPLS di SMA Srijaya Negara Palembang (Labschool Unsri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: paltv