Sadis, Kim Jong Un Tembak Mati 30 Pejabat Daerah Karena Gagal Mengatasi Banjir

Sadis, Kim Jong Un Tembak Mati 30 Pejabat Daerah Karena Gagal Mengatasi Banjir

Sadis, Kim Jong Un Tembak Mati 30 Pejabat Daerah Karena Gagal Mengatasi Banjir--kim._jong._un

PALTV.CO.ID,- Sebayak 30 an pejabat di Korea Utara menerima hukuman tembak mati akibat gagal mengatasi banjir yang terjadi di Korea Utara bulan Juli lalu.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dikabarkan telah mengeksekusi tembak mati sejumlah pejabat daerah setelah para pejabat ini dianggap gagal mengatasi banjir besar yang menewaskan ribuan jiwa dan kerusakan parah.

Hukuman tembak mati ini buntut dari banjir ini menelan ribuan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan parah di berbagai wilayah, termasuk provinsi Jagang yang menjadi salah satu daerah terdampak paling berat.

Menurut laporan dari TV Chosun, yang dilansir oleh News18, sebanyak 20 hingga 30 pejabat pemerintah daerah dihukum tembak mati, karena dianggap gagal mengatasi bencana banjir tersebut.

BACA JUGA:Kuota Subsidi Motor Listrik Habis, Akankah Program Dilanjutkan pada 2025?

BACA JUGA:Peluncuran Fortuner Facelift 2024: Bocoran Spesifikasi dan Detail Terbaru

Eksekusi dilakukan pada bulan Agustus setelah Kim Jong Un mengadakan rapat darurat partai pada akhir Juli, setelah bencana banjir.

Dalam pertemuan tersebut, Kim Jong Un menyatakan bahwa pejabat yang dianggap lalai dalam menjalankan tugasnya dan menyebabkan banyak korban jiwa akan menerima hukuman berat.

Informasi mengenai eksekusi mati tersebut juga dibenarkan oleh seorang pejabat pemerintah Korea Selatan, meski identitasnya dirahasiakan.

Badan Intelijen Nasional Korea Selatan mengonfirmasi bahwa mereka telah memantau situasi ini dengan cermat setelah mendapatkan laporan intelijen terkait insiden tersebut.

BACA JUGA:Kena Sengat Ubur-Ubur ? Ini Langkah Penanganan Yang Tepat.

BACA JUGA:Inilah yang perlu diperhatikan saat mengisi daya baterai motor listrik Gesits

Banjir Terparah dalam Sejarah 29 Tahun Korea Utara

Banjir yang melanda Korea Utara pada akhir Juli 2024 dipicu oleh hujan deras yang terus-menerus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber