Aneh! Mengapa Afrika Selatan Bersikeras Gugat Israel, Padahal Afrika Bukan Negara Arab Yang Mayoritas Muslim

Aneh! Mengapa Afrika Selatan Bersikeras Gugat Israel, Padahal Afrika Bukan Negara Arab Yang  Mayoritas Muslim

Aneh! Mengapa Afrika Selatan Bersikeras Gugat Israel, Padahal Afrika Bukan Negara Arab Yang Mayoritas Muslim--youtube.com/@UN

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Afrika Selatan telah mengajukan gugatan ke Mahkamah Internasional (ICJ) terhadap agresi militer yang dilakukan oleh Israel di wilayah Gaza pada tanggal 11 Januari 2024.

Langkah ini mengejutkan banyak pihak, mengingat gugatan tersebut tidak datang dari negara-negara Arab yang berbatasan langsung dengan Israel dan Palestina.

Namun, Afrika Selatan, dengan tegas, memutuskan untuk mengambil langkah ini sebagai bentuk dukungan mereka terhadap perjuangan Palestina.

Dukungan yang diberikan oleh Afrika Selatan kepada Palestina bukanlah hal yang baru. Selama bertahun-tahun, baik pemerintah maupun masyarakat sipil di Afrika Selatan telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.

BACA JUGA:Fakta Menguak 5 Orang Terkaya di Dunia dan Penghasilan Hariannya

Meskipun terdapat perbedaan geografis dan budaya yang signifikan, Afrika Selatan menemukan paralel antara kebijakan Israel di Gaza dan Tepi Barat dengan masa lalu mereka yang diwarnai oleh rezim apartheid.

Rezim apartheid, yang berkuasa di Afrika Selatan hingga tahun 1994, memaksa mayoritas kulit hitam untuk hidup dalam sistem segregasi yang keras yang diterapkan oleh minoritas kulit putih.

Kebijakan ini memberikan pengalaman pahit bagi warga kulit hitam, yang merasa terpinggirkan dan dianggap sebagai warga kelas dua di tanah air mereka sendiri.

Analogi ini membantu warga Afrika Selatan untuk lebih memahami perjuangan yang dihadapi oleh rakyat Palestina di bawah pendudukan Israel.

BACA JUGA:Rekomendasi wisata Banjarbaru, Menampilkan Pemandangan yang Indah dan Epik

Menteri Hubungan Internasional dan Kerja Sama Afrika Selatan, Naledi Pandor, menjelaskan bahwa tindakan Israel di Palestina mengingatkan mereka pada pengalaman masa lalu mereka sendiri.

Hal ini mendorong warga Afrika Selatan, serta masyarakat di seluruh dunia, untuk mengekspresikan solidaritas dan keprihatinan terhadap apa yang terjadi di Gaza dan Tepi Barat.

Kampanye militer yang dilancarkan oleh Israel sebagai respons terhadap serangan Hamas pada Oktober 2024 telah menimbulkan kecaman luas dari berbagai pihak.

IDF (Pasukan Pertahanan Israel) telah melancarkan serangan udara dan darat yang mematikan, menyebabkan korban jiwa di antara warga Palestina. Afrika Selatan, bersama dengan banyak negara dan komunitas internasional, mengecam keras tindakan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber