Aneh! Mengapa Afrika Selatan Bersikeras Gugat Israel, Padahal Afrika Bukan Negara Arab Yang Mayoritas Muslim
Aneh! Mengapa Afrika Selatan Bersikeras Gugat Israel, Padahal Afrika Bukan Negara Arab Yang Mayoritas Muslim--youtube.com/@UN
Di Afrika Selatan sendiri, solidaritas terhadap Palestina tercermin dalam berbagai bentuk aksi. Seniman jalanan menciptakan mural dengan bendera Palestina, papan reklame yang menuduh Israel melakukan genosida dipasang di tempat-tempat publik, dan stiker-stiker dengan pesan-pesan seperti "Genosida IsREAL" dan "#FreeGaza" didistribusikan sebagai bentuk protes dan dukungan.
Banyak warga Afrika Selatan merasa terhubung secara emosional dengan perjuangan Palestina karena pengalaman mereka sendiri dalam melawan penindasan dan segregasi rasial.
Aktivis dan pengacara seperti Leila Samira Khan menegaskan bahwa perjuangan Palestina merupakan bagian dari perjuangan kemerdekaan yang sama yang mereka alami di Afrika Selatan.
Hubungan antara Afrika Selatan dan Palestina telah terjalin kuat sejak masa perjuangan melawan rezim apartheid. ANC (Congress Nasional Afrika) dan PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) saling mendukung dalam kampanye anti-kolonialisme dan bertukar strategi untuk mengakhiri penjajahan.
Salah satu momen penting dalam hubungan ini adalah pertemuan antara Nelson Mandela dan Yasser Arafat di Zambia pada tahun 1990, hanya beberapa minggu setelah Mandela dibebaskan dari penjara.
Mandela kemudian mengunjungi Israel dan Palestina, mendesak perdamaian antara kedua belah pihak.
Afrika Selatan juga termasuk di antara sedikit negara yang menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Hamas, meskipun Hamas dianggap sebagai organisasi teroris oleh sebagian besar negara.
Langkah ini menunjukkan komitmen Afrika Selatan untuk mendukung semua pihak yang berjuang untuk kemerdekaan dan hak asasi manusia.
Dengan mengajukan gugatan ke ICJ, Afrika Selatan menegaskan posisinya sebagai pendukung utama perjuangan Palestina di panggung internasional. Tindakan ini menunjukkan bahwa solidaritas lintas negara dan lintas budaya tetap kuat dalam mendukung hak asasi manusia dan keadilan di seluruh dunia.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber