Fakta Menarik Desa Nagoro di Jepang: Jarang Ada Manusia , Tapi Desa Ini Dihuni Oleh Ribuan Boneka

Fakta Menarik Desa Nagoro di Jepang:  Jarang  Ada Manusia , Tapi Desa Ini Dihuni Oleh Ribuan Boneka

Fakta Menarik Desa Nagoro di Jepang: Jarang Ada Manusia , Tapi Desa Ini Dihuni Oleh Ribuan Boneka--instagram.com/@ – mwv.mystic

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Desa Nagoro di Prefektur Tokushima, Jepang, mungkin terlihat seperti salah satu tempat dari cerita horor atau film misteri, karena di desa tersebut jarang terlihat orang dan yang terlihat hanyalah boneka- boneka yang memenuhi desa tersebut.

Namun, sebenarnya, ini adalah desa yang sangat nyata, dihuni oleh ribuan boneka yang menggantikan penduduk asli yang sudah pergi atau meninggal. Kali ini kita akan membahas kisah unik dan misterius di balik Desa Nagoro, yang telah kami himpun dari berbagai sumber.

 Asal Usul Desa Nagoro:

Desa Nagoro terletak di daerah pedesaan yang terpencil di Pulau Shikoku, Jepang. Desa ini adalah tempat kelahiran dan rumah bagi seorang perempuan bernama Ayano Tsukimi.

BACA JUGA:Sepele Tapi Penting! Ini Cara Minum Air Putih Yang Benar Menurut Ustadz dr Zaidul Akbar

Dilansir dari laman mishpacha, desa Nagoro tak akan dikenal luas jika bukan karena jasa Ayano Tsukimi. Ia kembali ke desa kelahirannya tersebut untuk menjaga ayahnya yang sakit setelah ibunya meninggal.


Fakta Menarik Desa Nagoro di Jepang: Jarang Ada Manusia , Tapi Desa Ini Dihuni Oleh Ribuan Boneka--instagram.com/@ – mwv.mystic

Pada saat itulah ia membuat orang-orangan sawah dan menaruhnya di kebun untuk mengusir burung-burung. Orang-orangan sawah tersebut dibuat dari pakaian bekas milik ayahnya.

Merasa kesepian karena penduduk desa yang terus berkurang, ia lalu membuat boneka lain yang mirip dengan sosok penduduk yang pernah tinggal di sana.

Penduduk meletakkan boneka-boneka tersebut di tempat-tempat orang-orang itu dulu sering berada sebagai pengganti teman dan keluarga yang sudah tiada.

 BACA JUGA:Catat Ini Laga Kualifikasil! Timas Indonesia Akan Tanding dengan Brunei Darusalam di GOR Jakabaring (12/10)

Proses Pembuatan Boneka:

Ayano Tsukimi, yang memiliki latar belakang sebagai tukang tenun, memiliki keterampilan yang cukup untuk membuat boneka-boneka ini dengan tangan.

Setiap boneka dibuat dengan sangat teliti dan rinci, mencerminkan penduduk asli desa, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber