Besaran Dana Darurat untuk Lajang, Menikah, dan Menikah Punya Anak: Pentingnya Perencanaan Keuangan

Besaran Dana Darurat untuk Lajang, Menikah, dan Menikah Punya Anak: Pentingnya Perencanaan Keuangan

Besaran dana darurat yang diperlukan bisa bervariasi tergantung pada status pernikahan dan keberadaan anak.-Steve Buissinne-pixabay.com/stevepb

BACA JUGA:Menyelami Makna Hadis Arbain Nawawi Nomor 5: Perkara Bid’ah

Bagi pasangan yang menikah, besaran dana darurat perlu disesuaikan dengan kondisi keuangan bersama. Kedua pasangan sebaiknya berdiskusi untuk menentukan jumlah yang tepat.

Biasanya, besaran dana darurat untuk pasangan menikah sekitar 6 hingga 9 bulan pengeluaran bulanan bersama.

Pertama-tama, pasangan harus menghitung total pengeluaran bulanan bersama. Ini mencakup semua tagihan, cicilan, biaya hidup, dan tabungan rutin. Setelah itu, dana darurat dapat dihitung dengan mengalikan total pengeluaran bulanan dengan faktor 3-6.

Pasangan menikah perlu mempertimbangkan pendapatan bersama, biaya hidup, cicilan pinjaman, dan tanggungan finansial lainnya.

BACA JUGA:Asah Kemampuan Otak dengan Tidur Siang, Ternyata Banyak Manfaatnya

Keduanya juga harus memiliki pemahaman yang jelas tentang rencana keuangan serta bagaimana mengakses dana darurat jika diperlukan.

3. Menikah Punya Anak

Ketika anak-anak masuk dalam persamaan, besaran dana darurat perlu ditingkatkan lagi. Keperluan finansial akan semakin kompleks dengan biaya pendidikan, kesehatan, dan perawatan anak.

Besaran dana darurat untuk pasangan yang menikah dan memiliki anak biasanya sekitar 9 hingga 12 bulan pengeluaran bulanan bersama.

BACA JUGA:Sudah 4 Hari 'Gunung' Sampah Terbakar, Warga Sekitar TPA Sukawinatan Palembang Keluhkan Asap Tebal

Langkah pertama adalah menghitung pengeluaran bulanan untuk seluruh keluarga. Ini mencakup biaya anak seperti pendidikan, perawatan kesehatan, dan hiburan.

Sertakan semua tagihan, cicilan, makanan, dan pengeluaran lainnya. Kalikan total ini dengan 6-9 untuk menentukan besaran dana darurat yang tepat.

Pasangan ini perlu merencanakan dana darurat dengan mempertimbangkan biaya anak-anak serta ketersediaan asuransi kesehatan dan pendidikan.

Selain itu, mereka harus secara berkala mengevaluasi besaran dana darurat sesuai dengan perkembangan keluarga dan perubahan situasi keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber