Menyelami Makna Hadis Arbain Nawawi Nomor 5: Perkara Bid’ah

Menyelami Makna Hadis Arbain Nawawi Nomor 5: Perkara Bid’ah

Makna Hadis Arbain Nawawi Nomor 5 mengenai perkara bid'ah.--pixabay.com/@saronang

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Hadis nomor 5 dari koleksi Arba'in Nawawi adalah sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Ummu 'Abdillah, 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, istri Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Hadis ini juga dikenal dengan nama "Hadis Kebohongan" atau "Hadis Palsu", karena mengingatkan umat Muslim untuk tidak menyampaikan atau menerima informasi palsu dalam hal agama.

Berikut adalah penjelasan mengenai hadis tersebut:

Dalam hadis ini, Ummu 'Abdillah, 'Aisyah Radhiyallahu 'Anha, meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Barangsiapa yang mengada-adakan dalam urusan (agama) kami ini yang bukan berasal darinya, maka amalan tersebut tertolak."

BACA JUGA:Menyelami Makna Hadis Arbain Nawawi Nomor 4: Proses Penciptaan

Hadis nomor 5 dari koleksi Arba'in Nawawi ini mengandung pesan penting tentang pentingnya kebenaran dan kejujuran dalam menyampaikan ajaran agama Islam.

Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memberi peringatan kepada umatnya agar tidak menciptakan atau menyampaikan informasi palsu terkait ajaran agama, terutama jika hal itu tidak memiliki dasar atau bukan berasal dari ajaran Islam yang sejati.

Dalam konteks ini, hadis Hadis nomor 5 dari koleksi Arba'in Nawawi ini menekankan pentingnya memastikan bahwa setiap informasi, ajaran, atau amalan yang diterima dan disampaikan dalam agama Islam harus memiliki dasar yang sahih dan berasal dari sumber yang terpercaya, yaitu Al-Qur'an dan hadis-hadis yang telah diriwayatkan secara sahih oleh para ulama.

Implikasi dan Pesan Moral yang didapat dari Hadis nomor 5 dari koleksi Arba'in Nawawi:

BACA JUGA:Menyelami Makna Hadis Arbain Nawawi Nomor 3 : Rukun Islam dan Meninggalkan Salat

1. Kebenaran dalam Ajaran

Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya kebenaran dalam ajaran agama. Menyebarkan informasi palsu atau mengada-adakan ajaran agama bisa mengacaukan keyakinan dan tindakan umat Muslim.

2. Tanggung Jawab dalam Menyampaikan Ajaran

Para ulama, pemimpin, dan mereka yang memiliki peran dalam menyampaikan ajaran agama memiliki tanggung jawab besar untuk menyebarkan informasi yang benar dan sahih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber