Ketika AI Melampaui Manusia di Olimpiade Matematika—OpenAI Memicu Awal Transformasi Ilmiah?

PALTV.CO.ID,- OpenAI mengatakan bahwa model AI terbarunya yang belum dirilis berhasil mengikuti Olimpiade Matematika Internasional (IMO) 2025.

Tanpa akses ke internet atau alat bantu eksternal—dan mencetak nilai yang cukup tinggi untuk meraih medali emas.

Nilai utama dari AI bagi sebagian besar pengguna saat ini terletak pada kemampuannya menghasilkan bahasa yang koheren dan percakapan alami dengan menerapkan teori probabilitas pada kumpulan data besar.

Namun, masa depan di mana model AI mendorong kemajuan dalam bidang seperti kriptografi dan eksplorasi luar angkasa dengan memecahkan masalah matematika kompleks bertahap kini tampak semakin dekat.

Digagas pertama kali di Rumania pada 1959, kompetisi IMO dikenal sebagai salah satu forum paling bergengsi bagi siswa SMA untuk menunjukkan keunggulan mereka dalam matematika.

BACA JUGA:Indomobil Tyranno Tiba di Bandung! Motor Listrik Tangguh untuk Petualang Sejati

BACA JUGA:Honda Vario Terbaru Usung Fitur ISS, Bikin Makin Irit Bahan Bakar

Ajang ini dilaksanakan selama dua hari penuh dengan serangkaian soal yang menantang.

Para peserta mengikuti dua ujian, di mana mereka harus menyelesaikan masing-masing tiga soal matematika dalam waktu empat setengah jam per sesi.

OpenAI mengatakan bahwa model AI-nya mengikuti IMO 2025 dengan kondisi yang sama—tanpa akses internet atau alat bantu eksternal.

Model ini membaca soal resmi dan menghasilkan pembuktian dalam bahasa alami. Menurut Alexander Wei, staf teknis OpenAI, model ini berhasil menyelesaikan lima dari enam soal dengan skor total 35 dari 42 poin.

Batas minimum untuk medali emas IMO tahun ini adalah 35 poin, dengan masing-masing soal bernilai tujuh poin.

BACA JUGA:Uang Ratusan Juta Raib, Sopir dan Teman Sekongkol Gasak Rekening Nenek di Palembang

BACA JUGA:Bupati PALI Asgianto Lantik 9 Pejabat Eselon dan 1 PNS

Sumber: the india today