Berbeda! Kenali dan Pahami Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi

Vaksinasi merangsang tubuh untuk memproduksi antibodi, yang memberikan kekebalan. Vaksin dapat diberikan melalui injeksi atau oral (diteteskan ke mulut). Beberapa vaksin mungkin hanya perlu diberikan sekali seumur hidup, sementara yang lain memerlukan beberapa dosis untuk mencapai kekebalan penuh.

Di Indonesia, ada beberapa vaksin yang wajib diberikan kepada anak-anak sebagai bagian dari imunisasi dasar lengkap, termasuk:

BACA JUGA: Kesehatan Jantung dan Kolesterol Tinggi, Strategi Utama untuk Hidup Sehat

Vaksin hepatitis B.

Vaksin polio.

Vaksin BCG.

Vaksin DTP.

Vaksin campak.

Selain itu, ada beberapa vaksin tambahan yang direkomendasikan, seperti vaksin hepatitis A, MMR, tifoid, influenza, varicella, HPV, rotavirus, dan vaksin COVID-19.

BACA JUGA: HUT ke-51, BBLKM Palembang Pecahkan Rekor MURI Pemeriksaan Hepatitis

Imunisasi

Imunisasi adalah proses di mana seseorang diberikan kekebalan terhadap infeksi atau penyakit tertentu. Imunisasi dibagi menjadi dua jenis: imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah proses di mana tubuh dirangsang untuk menghasilkan antibodi terhadap penyakit tertentu, salah satunya melalui vaksinasi.

Imunisasi pasif, di sisi lain, adalah pemberian antibodi spesifik langsung kepada seseorang, tanpa merangsang tubuh untuk memproduksi antibodi tersebut. Contoh imunisasi pasif alami adalah transfer antibodi (imunoglobulin G) dari ibu ke janin selama trimester ketiga kehamilan melalui plasenta, atau transfer antibodi (imunoglobulin A) melalui kolostrum.

Contoh imunisasi pasif buatan adalah pemberian HBIg (hepatitis B immunoglobulin) kepada bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg positif. Imunisasi aktif biasanya memberikan perlindungan yang lebih lama, bahkan seumur hidup, sementara imunisasi pasif hanya bertahan beberapa minggu hingga bulan.

BACA JUGA:140 Ribu Penduduk Sumatera Selatan Terskrining Gejala Hepatitis B

Sumber: www.siloamhospitals.com