Monumen Kilometer Nol Sabang: Simbol Geografis Paling Barat Indonesia

Monumen Kilometer Nol Sabang: Simbol Geografis Paling Barat Indonesia

Monumen Kilometer Nol Sabang: Simbol Geografis Paling Barat Indonesia--

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Perjalanan ke Sabang, Aceh, akan terasa kurang lengkap tanpa singgah ke Monumen Kilometer Nol. Sering disebut juga sebagai Titik Nol Kilometer, monumen ini merupakan salah satu daya tarik wisata utama di Pulau Sabang.

Menurut informasi dari situs kemenparekraf.go.id, Monumen Kilometer Nol adalah penanda geografis ujung paling barat Indonesia. Monumen ini juga menjadi simbol penyatuan Nusantara, dari Sabang hingga Merauke.

Monumen ini terletak di Hutan Wisata Sabang, tepatnya di Desa Iboih Ujong Ba’u, Kecamatan Sukakarya, Sabang. Jaraknya sekitar 29 kilometer ke arah barat dari pusat Kota Sabang, yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit dengan kendaraan.

Sejarah Singkat Monumen Kilometer Nol Sabang

BACA JUGA:Jadwal Semifinal Piala AFF U-19 2024: Timnas Indonesia U-19 Melawan Malaysia, Australia Bertemu Thailand

Monumen ini berada di Pulau Sabang, yang terkenal dengan panorama alamnya yang memukau. Sebelum direnovasi, Tugu 0 Kilometer ini adalah kawasan yang kurang terawat.

Renovasi besar-besaran dilakukan hingga monumen ini diresmikan oleh Wakil Presiden Try Sutrisno pada tahun 1997. Terdapat berbagai hal menarik yang bisa dijelajahi saat berkunjung ke monumen ini, antara lain:

1. Wisata Sejarah

Monumen Kilometer Nol di Pulau Sabang adalah destinasi wisata sejarah yang menarik banyak wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.

Pulau ini tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang indah, tetapi juga keunikan dari bangunan monumennya yang kokoh dan menarik. Pengunjung bisa memasuki dan menjelajahi setiap sudut bangunan ini untuk melihat keunikan arsitekturnya.

BACA JUGA:Bea Cukai Berencana Perluas Objek Pajak Mulai dari Tiket Konser Sampai Deterjen

2. Struktur Monumen

Monumen ini memiliki tinggi sekitar 22,5 meter dengan desain berbentuk lingkaran yang berjeruji. Bagian monumen ini dicat putih, sementara bagian atasnya mengecil seperti ujung bor.

Di puncaknya, terdapat patung Burung Garuda yang menggenggam angka nol, yang dilengkapi dengan prasasti marmer hitam yang menunjukkan posisi geografis monumen ini. Selain itu, di monumen ini juga terdapat lambang rencong, yang merupakan simbol perjuangan rakyat Aceh dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber