5 Pekerjaan Paling Epic di Dunia

5 Pekerjaan Paling Epic di Dunia

Salah satu pekerjaan epic di dunia adalah tukang las bawah air.--instagram.com/@safetyfirstindonesia

Nelayan kepiting menavigasi perairan di sekitar Alaska. Pekerjaan ini sangatlah berbahaya karena mereka bekerja di tengah lautan yang memiliki ombak sangatlah tinggi. Ombak tinggi ini berbahaya bukan cuma karena bisa menenggelamkan, namun juga bisa menyebabkan hipotermia yang dapat menyebabkan kematian.

Namun risiko pekerjaan ini sebanding dengan penghasilan yang mereka miliki dari pekerjaan ini. Mereka memiliki gaji yang sangatlah besar hingga mencapai US$20.000-US$50.000, setara dengan Rp2,9 miliar-Rp7,3 miliar selama musim Kepiting Raja Alaska.

BACA JUGA:Tahun Politik, Kajari Prabumulih Minta Jajaran Jaga Netralitas

BACA JUGA:Pria 'Otak Ngeres' Viral di Medsos Diamankan Polres Banyuasin

3. Tukang las bawah air

Mereka bekerja di kedalaman air yang membuat mereka harus menyelam dan beresiko tersengat listrik. Tidak hanya itu saja, mereka berisiko mengalami kematian yang diakibatkan karena ledakan kantong gas yang terbentuk dari oksigen dan hidrogen.

Tercatat dari 100.000 pekerja di Amerika Serikat, sekitar 3,5 dari mereka meninggal dunia setiap tahunnya. Namun, gaji yang mereka dapatkan dari pekerjaannya ini terbilang sangatlah besar, bisa mencapai Rp1,3 miliar.

4. Tukang listrik

BACA JUGA:Kejari Muba Tahan Oknum Anggota DPRD Muba

BACA JUGA:Tak Ingin Cat Mobil Anda Kusam? Lakukan Hal Ini

Nah, selanjutnya pekerjaan tukang listrik. Mengapa pekerjaan ini termasuk dalam pekerjaan yang berisiko tinggi? Pekerjaan ini berteman dengan bahaya, berteman dengan ketinggian dan tegangan tinggi yang bisa mencapai 500.000 Volt.

Hal ini telah memakan korban sebanyak 42 orang dalam setiap 100.000 pekerja. Pekerjaan ini walaupun berbahaya, namun bisa menarik minat para kepala keluarga karena gaji yang sangatlah tinggi bisa mencapai Rp652 juta dalam setahun.

5. Penambang belerang

Pekerjaan yang satu ini beda dari yang lain. Tidak seperti para ahli vulkanologi yang memiliki peralatan lengkap saat bekerja, para penambang ini hanya menggunakan alat seadanya saja yaitu topeng dan keranjang sebagai tempat membawa batu belerang itu. Risiko yang mereka hadapi salah satunya adalah asap tebal belerang dari dalam kawah gunung berapi.

BACA JUGA:Setelah Coldplay Akan Ada NIKI Konser di Jakarta, Catat Tanggalnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber