Dampak Demo Rompi Kuning di Prancis dan Penyebab Green Inflation mewarnai Debat Cawapres 2024

Dampak Demo Rompi Kuning di Prancis dan Penyebab Green Inflation mewarnai Debat Cawapres 2024

Dampak Demo Rompi Kuning di Prancis,dan Penyebab Green Inflation--Foto : Tangkaplayar_youtube/@euronews

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Protes demo rompi kuning di Prancis disinggung Gibran Rakabuming Raka saat debat calon wakil presiden 2024, Minggu (21/1/2024).

"Ini disebut kebangkitan hijau. Kita perlu contoh sederhana. Protes demo rompi kuning di Perancis, sayang sekali, sudah mati. Kita harus menunggu. Kita akan belajar dari negara-negara berkembang." dia berkata apa sebenarnya protes demo rompi kuning di Perancis?.

Gibran awalnya menyinggung aksi protes demo rompi  kuning di Prancis saat melawan calon wakil presiden no urut ke-3, MD Mahfud.

Pada Pasal 4, Gibran bertanya kepada Mahfud bagaimana cara menghentikan inflasi. Istilah greenflation perlu dijelaskan karena merupakan sesuatu yang belum diketahui dan baru. Saat Gibran menanyakan pertanyaan tersebut kepada Mahfud, lawan bicaranya menegurnya untuk meminta penjelasan. 

BACA JUGA:Pergeseran Industri Mobil Listrik: Dari Nikel ke LFP dan Dinamika Perdebatan di Indonesia

Gibran mengatakan, Mahfud merasa tak perlu dijelaskan lagi gelarnya sebagai Profesor. "Ini tadi tidak saya jelaskan karena kan beliau kan seorang profesor,"  

Dia benar-benar mendapat cemoohan dari penonton. Dia kemudian menjelaskan apa itu inflasi hijau, dengan menyebutnya sebagai "greenflation". 

Mahfud menjawab pertanyaan Gibran dengan mengatakan bahwa inflasi hijau mengacu pada ekonomi hijau. Dikatakannya, Indonesia sudah lama mengenal ekonomi hijau. 

Menurut Mahfud, permasalahan yang terkait dengan peningkatan penghijauan dapat diselesaikan dengan kebijakan yang konsisten dengan kondisi yang ada. Namun Gibran menyebut Mahfud tidak menjawab pertanyaannya. 

BACA JUGA:Dibahas saat Debat CAWAPRES Menguak Peran Vital Baterai LFP dalam Era Mobil Listrik


Gibran awalnya menyinggung aksi protes demo rompi kuning di Prancis – youtube/@Najwa Shihab--Foto : Tangkaplayar_youtube/@Najwa Shihab

 

Ia mencontohkan apa arti green pricing bagi Mahfud: gerakan protes Yellow Pages atau Demo rompi kuning di Perancis. 

“Saya bertanya tentang isu pertumbuhan hijau, mengapa Anda menjelaskan ekonomi hijau? Profesor Mahfud, saya akan memberikan contoh sederhana yang disebut inflasi hijau. “Rompi kuning akan melakukan protes di Prancis,” katanya. 

Momen menegangkan muncul di media sosial antara Gibran dan Mahfud pada debat calon wakil presiden kedua tahun 2024. Hal ini juga yang menarik perhatian pada fenomena protes rompi kuning Perancis dan kaitan antara greenflation yang diusung Gibran.

 

Apa Itu Demo Rompi Kuning di Prancis?

BACA JUGA:Bagaimana Etika Berdebat yang Baik sesuai Ajaran Islam, Simak Penjelasanya !

Protes Demo rompi kuning merupakan peristiwa protes massal yang terjadi di Prancis pada akhir tahun 2018. Menurut France 24, sekitar 58.600 orang turun ke jalan di Prancis dan melakukan protes dengan mengenakan Rompi kuning. 

Rompi kuning yang dimaksud adalah jas kuning neon. Undang-undang Perancis mewajibkan semua pengemudi untuk mengenakan rompi kuning berpendar di dalam kendaraan mereka.

Pengemudi, pengendara harus mengenakan Rompi ini jika terjadi keadaan darurat. Hal ini menjadi indikasi keadaan darurat di Perancis saat itu. 

Keadaan darurat ini terjadi tak lama setelah keputusan kenaikan harga minyak pada masa pemerintahan Presiden Emmanuel Macron. 

BACA JUGA:Perdebatan Soal Keahlian Satu Bidang : Bakat Dari Lahir Atau Hasil Latihan dan Kerja Keras

Masyarakat menilai kenaikan harga BBM pada tahun 2018 belum pernah terjadi sebelumnya. Tren ini meningkatkan biaya hidup bagi kebanyakan orang. Kenaikan pajak bahan bakar ini akan berdampak pada masyarakat kelas menengah, khususnya yang tinggal di pedesaan. 

Hal ini menyebabkan masyarakat berkerumun di jalan dan menutup akses lalu lintas. Situasi ini melumpuhkan beberapa sektor perekonomian Perancis selama beberapa hari.

Bukan hanya sektor ekonomi yang ambruk, namun kekacauan yang terjadi saat protes berujung pada kematian dan menimbulkan korban jiwa. 

Namun, menurut France 24, Emmanuel Macron mengumumkan pada Januari 2019 bahwa sebanyak 11 orang tewas dan ribuan lainnya terluka dalam protes kaos kuning. Sebagian besar korban adalah pengunjuk rasa dari kalangan demonstran dan polisi.

BACA JUGA:TKD Ogan Ilir Siap Memenangkan Capres dan Cawapres Prabowo-Gibran 70 Persen dalam 1 Putaran


Gibran awalnya menyinggung aksi protes demo rompi kuning di Prancis --Foto : Tangkaplayar_youtube@Najwa Shihab

 

Kaitan Demo Rompi Kuning Prancis dengan Greenflation

Calon Wakil Presiden Gibran mengatakan protes Rompi kuning di Prancis adalah soal harga hijau. Sebelum mendalami hubungan keduanya, ada baiknya kita memahami apa istilah inflasi hijau.

Greenflation adalah kata baru yang dibuat dengan menggabungkan kata bahasa Inggris "green". Dan "inflation" Greenflation diterjemahkan menjadi inflasi hijau. Tentu saja, definisi pertumbuhan ekonomi hijau tidaklah sederhana. 

Menurut Philonomist, istilah inflasi hijau mengacu pada kenaikan harga komoditas dan energi akibat revolusi hijau. Istilah greenflation mirip dengan istilah lainnya yaitu serakah inflasi atau serakah inflasi.

Gerhana adalah istilah yang mengacu pada menaikkan harga ke tingkat yang sangat tinggi untuk meningkatkan keuntungan suatu kelompok. 

BACA JUGA:Muhammadiyah Tegaskan Tidak Ingin Memberi Cek Kosong Bagi Capres-Cawapres di Pemilu 2024


Menurut Mahfud, permasalahan yang terkait dengan peningkatan penghijauan --Foto : Tangkaplayar_youtube/@Najwa Shihab

 

Kedua istilah ini digunakan bersama-sama untuk mengkritik atau menentang kebijakan yang secara langsung menaikkan harga barang. Lalu apa hubungannya green fee dengan protes rompi kuning di Prancis?

Seperti disebutkan di atas, protes jaket kuning terjadi di Perancis ketika masyarakat menentang kebijakan kenaikan harga bahan bakar. Kenaikan ini terjadi karena pajak bahan bakar dinaikkan oleh pemerintah Prancis menjadi 0,029 euro per liter.  

Mengutip dari Vox, alasan pemerintah menaikkan pajak bahan bakar adalah untuk mengurangi ketergantungan Perancis pada bahan bakar fosil. Hal ini juga terkait dengan misi global untuk mencegah kerusakan lingkungan dan perubahan iklim. 

Menurut Macron, Prancis harus menerapkan reformasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan meningkatkan pajak. Situasi ini menyebabkan inflasi dan sangat meningkatkan biaya hidup masyarakat. 

BACA JUGA:Megawati : Mahfud MD Cawapres Diusung Mendampingi Capres Ganjar Pranowo

Gibran berpendapat, hal tersebut merupakan contoh inflasi hijau, atau inflasi akibat kenaikan harga energi sebagai respons terhadap perubahan lingkungan.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber