Kenali Gejala Diabetes Sejak Dini, Cegah Penyakit Bertambah Parah

Kenali Gejala Diabetes Sejak Dini, Cegah Penyakit Bertambah Parah

Kenali Gejala Diabetes Sejak Dini, Cegah Penyakit Bertambah Parah--unsplash

Sering buang air kecil merupakan salah satu gejala diabetes. Gejala-gejala ini merupakan gejala diabetes yang lebih buruk jika terjadi pada malam hari, dan Anda mungkin sering terbangun di tengah malam untuk pergi ke kamar mandi.

Dalam dunia medis, kondisi diabetes  ini disebut dengan poliuria. Penderita diabetes sering buang air kecil karena kadar gula darahnya  terlalu tinggi (hiperglikemia). 

Pada dasarnya gula darah  disaring di ginjal dan dikembalikan ke  darah. Namun karena kadar glukosa terlalu tinggi, ginjal tidak dapat mengeluarkan seluruh glukosa dari darah. 

BACA JUGA:Mengatasi Masalah Motor Yang Tidak Bisa Distarter Padahal Klakson dan Lampu Sein Masih Hidup

Akibatnya, urine yang diproduksi di  ginjal kaya akan gula.  Selain itu, peningkatan kadar glukosa meningkatkan osmolaritas urin. Urin juga menarik  air untuk menyeimbangkan konsentrasinya. 

Penderita diabetes menghasilkan lebih banyak urin dan lebih sering buang air kecil. Karena sel-sel  tubuh tidak dapat menyerap gula, ginjal berusaha memproduksi gula sebanyak mungkin.

Akibatnya, pasien buang air kecil lebih banyak dibandingkan orang normal, sehingga menghasilkan lebih dari 5 liter urin per hari. Hal ini berlanjut bahkan pada malam hari. Pasien sering terbangun  untuk buang air kecil. Ini tandanya ginjal Anda sedang berusaha membuang semua gula dalam darah Anda.

4. Kulit kering

BACA JUGA: Lukas Enembe, Mantan Gubernur Papua Tutup Usia di Tengah Masa Pemidanaan Kasus Korupsi

Penderita diabetes seringkali mengalami  kulit kering, berjerawat, atau pecah-pecah akibat diabetes. Menurut American Diabetes Association, satu dari tiga orang akan mengalami gejala diabetes, seperti kulit kering dan gatal.

Hal ini menunjukkan bahwa masalah  kulit merupakan gejala  umum  diabetes. Kondisi ini terjadi karena tubuh  kehilangan terlalu banyak air melalui urin.

Akibatnya, kulit  kehilangan kelembapannya. Selain itu, ruam kulit akibat diabetes terjadi karena menurunnya aktivitas saraf dan  sirkulasi darah.  

Gula darah yang tinggi mempengaruhi fungsi sistem saraf sehingga menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak  sitokin.Sitokin adalah protein kecil yang membantu mengirim sinyal antar sel.

BACA JUGA:Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected, Motor Matic Stylish dan Modern

Produksi sitokin yang berlebihan dapat menyebabkan kulit meradang, kering, berkerut, dan pecah-pecah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: