Presiden Turkiye Erdogan: Kemerdekaan Palestina Memungkinkan Perdamaian di Timur Tengah Terwujud
Presiden Republik Turkiye Recep Tayyip Erdogan menyatakan perdamaian berkelanjutan di Timur Tengah memungkinkan terjadi jika kemerdekaan Palestina terwujud, Minggu (8/10/2023).--instagram.com/@rterdogan
ISTANBUL, PALTV.CO.ID – Dalam pidatonya pada upacara restorasi Gereja Perawan Maria Asiria di Istanbul pada hari Minggu, 8 Oktober 2023 yang dikutip tass.com dari TV TRT Haber, Presiden Republik Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa untuk memastikan perdamaian yang berkelanjutan di Timur Tengah, maka hanya mungkin bisa dilakukan jika ada solusi akhir terhadap Palestina.
Dalam pandangan Erdogan, tak ada ruginya dengan perdamaian yang adil dan tidak perlu mengobarkan api (peperangan).
Masalah Palestina menurut Erdogan, harus diselesaikan berdasarkan hukum internasional dan pengakuan atas hidup berdampingan dua negara.
Untuk mengakhiri konfrontasi dan mengurangi ketegangan, Republik Turkiye, kata Erdogan, akan melakukan upaya diplomatik yang diperlukan.
BACA JUGA:Siaga Perang! Ratusan Warga Gaza Tewas dan Ribuan Warga Terluka akibat Serangan Balasan Israel
Pada upacara restorasi Gereja Perawan Maria Asiria di Istanbul, Presiden Republik Turkiye Recep Tayyip Erdogan menyampaikan pidatonya mengenai kemerdekaan Palestina, Minggu (8/10/2023).--instagram.com/@rterdogan
Pandangan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengenai kemerdekaan Palestina tersebut, mengacu pada implementasi resolusi PBB tahun 2012 tentang pembentukan negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967.
Dalam lanjutan pidatonya, Erdogan menyayangkan Yerusalem yang berabad-abad dianggap sebagai tanah perdamaian, telah menjadi simbol ketegangan di mana hak-hak umat Islam dilanggar.
Pengakuan terhadap negara Palestina dengan ibu kotanya di Yerusalem Timur, menurut Erdogan, merupakan kebutuhan mendesak yang tidak dapat ditunda.
Pada pagi hari Sabtu tanggal 7 Oktober 2023, serangan roket diluncurkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza. Bersamaan dengan itu, kelompok pejuang perlawanan Palestina menyusup ke wilayah Israel.
BACA JUGA:Konflik Israel-Palestina Korbankan Rakyat Sipil Kedua Belah Pihak
Pihak berwenang Israel telah menyetujui keputusan yang diumumkan sebelumnya untuk menempatkan negara tersebut dalam ‘keadaan perang’, yang berarti dimulainya operasi militer besar-besaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: tass.com