Mengenal Fenomena Generasi Sandwich Yang Tertekan Secara Finansial dan Sulit Memiliki Rumah Sendiri

Mengenal  Fenomena Generasi Sandwich Yang Tertekan Secara Finansial dan Sulit Memiliki Rumah Sendiri

Mengenal Fenomena Generasi Sandwich Yang Tertekan Secara Finansial dan Sulit Memiliki Rumah Sendiri--paltv

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Fenomena  yang terjadi saat ini melanda genereasi Z yang sulit memiliki rumah, karena biaya hidup tinggi sementara penghasilan tidak bisa diandalkan.

Fenomena ini disebut sebagai "generasi sandwich," dan saat ini menjadi salah satu keprihatinan utama di kalangan generasi muda. Dalam situasi seperti ini, pertanyaan yang muncul adalah, apakah mereka dapat memiliki rumah? Bagaimana caranya?

Di era saat ini, Generasi Z dan Milenial seringkali mendapati diri mereka sebagai generasi sandwich, tertekan oleh dua beban finansial yang berat.

Mereka harus menghadapi tanggungan keuangan dari kedua sisi, yaitu tanggungan orang tua dan biaya hidup sendiri, sekaligus menanggung biaya kebutuhan anak. 

BACA JUGA:Terungkap! Selain Dampak El Nino, Ini Biang Kerok Harga Beras Meroket

Pada tahun 2021 mengungkapkan bahwa 48,7% dari masyarakat produktif Indonesia (usia 25-45 tahun) adalah generasi sandwich, yang memiliki tanggungan finansial terhadap keluarga mereka.

Namun, hanya 13,4% dari mereka yang memiliki kesiapan finansial untuk memenuhi pengeluaran pokok, menabung, dan berinvestasi. Dengan situasi seperti ini, apakah generasi sandwich memiliki kesempatan untuk memiliki rumah?

Menurut Andy Nugroho, seorang Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group (AAG), generasi sandwich memiliki potensi untuk memiliki rumah di usia muda, tetapi hal ini memerlukan usaha keras dan penghasilan yang besar.

"Bisa saja jika ingin memiliki rumah di usia 20 tahun, memang pendapatan harus besar. Karena generasi sandwich harus membiayai kebutuhan hidup sendiri sekaligus mendukung keluarga," ujarnya.

BACA JUGA:Dugaan Pemerasan beredar melibatkan Pimpinan KPK, Ajudan Mentan Syahrul Yasin Limpo Dipanggil Polisi

Andy juga menekankan pentingnya dukungan dari keluarga dalam situasi seperti ini. Keluarga harus memahami bahwa anggota generasi sandwich juga membutuhkan tempat tinggal dan harus terbebas dari beban finansial yang berlebihan.

Selain itu, generasi sandwich perlu mempertimbangkan untuk memperluas jaringan sosial mereka dan mencari sumber penghasilan tambahan melalui pekerjaan sampingan.

Ini bisa melibatkan pekerjaan paruh waktu, memulai bisnis online, atau bahkan menjadi driver ojek online.

Andy menegaskan bahwa memiliki rumah adalah kebutuhan yang memerlukan komitmen finansial jangka panjang, mental yang kuat, dan biaya perawatan yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber