Rahasia Generasi Hijau Cerdas Gunakan Produk Ecoenzym

PALTV.CO.ID- Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan terus tumbuh di berbagai kalangan, terutama di kalangan generasi muda. 

‎Semangat ini melahirkan tren baru dalam gaya hidup berkelanjutan, salah satunya melalui inovasi produk-produk ecoenzym. 

‎Berbasis limbah dapur, ecoenzym kini menjadi simbol gerakan hijau yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ekonomis dan multifungsi.

‎Ecoenzym adalah cairan hasil fermentasi limbah organik seperti kulit buah dan sayuran, dicampur dengan gula merah atau molase serta air. 

‎Setelah difermentasi selama kurang lebih tiga bulan, cairan ini menghasilkan larutan serbaguna yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan rumah tangga dan pertanian.

‎BACA JUGA:Tom Cruise Tak Mau Berhenti, Target Shooting Sampai Usia 100 Tahun

BACA JUGA:Meizu Kini Comeback, Bersiap Meluncurkan HP dengan Harga Murah

‎Menurut Lestari Foundation, salah satu komunitas lingkungan yang ada di indonesia, tren penggunaan ecoenzym mengalami lonjakan signifikan sejak pandemi COVID-19. 

‎Banyak keluarga yang mulai memanfaatkan waktu di rumah untuk mengolah limbah organik menjadi sesuatu yang berguna. Dari hanya sekadar mengurangi sampah, kini ecoenzym telah berkembang menjadi produk bernilai ekonomi dan ekologis.

‎Awalnya kegiatan seperti ini hanya dilakukan untuk mengurangi sampah dapur, tapi setelah tahu manfaat ecoenzym, para penggiat lingkungan hidup mulai rutin membuat dan mensosialisasikannya. 

‎Sekarang kami bahkan menjualnya secara daring,” ujar Rina Maulida, anggota komunitas EcoGen di Bandung, yang kini memproduksi lebih dari 100 liter ecoenzym setiap bulan.

‎
ecoenzym telah berkembang menjadi produk bernilai ekonomi dan ekologis.--freepik

‎Produk-produk ecoenzym hadir dalam berbagai bentuk. Di antaranya adalah cairan pembersih lantai, sabun cuci piring alami, pupuk organik cair, hingga deodoran alami untuk ruangan. 

‎Menariknya, semua produk ini bebas dari bahan kimia berbahaya, sehingga aman bagi manusia, hewan, dan lingkungan.

Sumber: berbagai sumber