Kisah Dokter Gadungan : Ingatkan Pentingnya Memeriksa Riwayat Pemalsuan Dalam Proses Verifikasi Tenaga Medis

Kisah  Dokter Gadungan :  Ingatkan Pentingnya Memeriksa Riwayat Pemalsuan Dalam Proses Verifikasi Tenaga Medis

Kisah Dokter Gadungan : Ingatkan Pentingnya Memeriksa Riwayat Pemalsuan Dalam Proses Verifikasi Tenaga Medis-- instagram.com/@info_surabaya

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Kejadian dokter gadungan Susanto sampai saat ini terus bergulir dan terus dilakukan sidang-sidang. Kasus ini jadi heboh, lantaran banyak pihak yang kecolongan.

Kasus diawali,  pada April 2020 dimana yang memalsukan data palsu untuk mendapatkan izin praktek sebagai tenaga kesehatan di K3 Jawa Tengah. Susanto menggunakan data dokter Anggi  Yuritno dari Bandung. Praktek penipuan sebagai dokter gadungan berlangsung selama 2 tahun.

Penipuan residivis dokter gadungan, 30 april 2020 melamar pekerjaan secara daring di PHC Surabaya dengan menggunakan data milik Anggi Yuritno.

Perjalanan dokter Susanto ini menggunakan data milik orang lain, diterima 15 juni 2020 menerim Susanto ditugaskan dikliknik K3 di Jawat tengah. Sebagai tenaga kesehatan selama 2 tahuan meneriam 7,5 juta setiap bulan. di klinik K3 Jawa Tengah.

BACA JUGA:Mengupas Karya Agatha Christie, Maestro Novel Misteri dengan Banyak Karya Terbaik Sepanjang Massa

Semua dimulai dengan  Susanto yang telah berhasil memperdaya sistem kesehatan dengan liciknya. Ia bukanlah seorang dokter sesungguhnya, namun ia berhasil berpraktik di Klinik K3 Jawa Tengah yang merupakan cabang dari Rumah Sakit Pelindo Husada Citra (PHC), Surabaya.

Susanto tidak memiliki gelar dokter yang sah atau pendidikan medis yang memadai. Ia hanya mengandalkan "ilmu" yang diperoleh dari internet untuk berpura-pura menjadi seorang dokter.

Untuk mengelabui rumah sakit, ia bahkan mencuri identitas seorang dokter asli, Anggi Yuritno identitasnya tanpa seizinnya. Ia juga memanipulasi berkas-berkas penting, termasuk mengganti foto pemilik asli ijazah dengan fotonya sendiri.

Kehebohan ini bermula ketika RS PHC Surabaya hendak memperpanjang kontrak kerja Susanto, terhitung Mei 2023. Dimana RS Pelindo ini minta persyaratan adminitrasi. 

BACA JUGA:Rolling Stones Merilis Album Baru 'Hackney Diamonds' Penuh Gairah di London

Dokumen yang masuk dari fotokopi dari Susanto menimbulkan kejanggalan. Karena menggunakan data Dr Anggi Yuritno ditelusuri sehingga ditemukan bahwa dr anggi yang sebenarnya justeru bekerja di rumah sakit umum Karya Pangalengan Bhakti Bandung.

Proses verifikasi yang lebih ketat mengharuskan mereka untuk menyelidiki lebih dalam. Dan saat itulah, seluruh kecurangan Susanto terungkap.

Namun, yang lebih mencengangkan adalah fakta bahwa ini bukanlah kali pertama ia melakukan aksinya sebagai dokter gadungan. Pada tahun 2006 di Grobogan, ia juga tertangkap berpura-pura menjadi dokter, meskipun saat itu tidak menarik perhatian publik seperti kali ini.

Namun, dalam kasus Susanto, tampaknya sistem kredensial dan verifikasi tidak cukup kuat. Proses yang seharusnya melibatkan pemeriksaan ketat terhadap riwayat pemalsuan, riwayat disiplin, dan tindakan kekerasan tidak berfungsi dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber