Ekonomi Syariah: Jual Beli Murabahah Dijamin Jujur dan Adil, Begini Kaidah dan Ketentuannya

Ilustrasi jual beli Murabahah, salah satu bentuk transaksi keuangan yang umumnya digunakan dalam ekonomi syariah.-RDNE Stock project-pexels.com/@rdne
Harga pokok barang dan keuntungan yang disepakati harus jelas dan pasti. Ini berarti bahwa penjual dan pembeli harus sepakat pada harga yang spesifik sebelum transaksi dilakukan.
BACA JUGA:Peduli Kesehatan Anak Didik, Kepala SD Negeri 88 Palembang Bagikan Masker Sikapi Kabut Asap
2. Pemilikan Barang
Penjual harus benar-benar memiliki barang yang akan dijual kepada pembeli. Ini berarti bahwa penjual tidak dapat menjual barang yang belum dimilikinya atau barang yang tidak sah untuk dijual menurut hukum Islam.
3. Tanggung Jawab Terhadap Barang
Selama barang berada dalam kendali penjual, penjual bertanggung jawab untuk merawat dan menjaga barang tersebut agar tetap dalam kondisi baik.
4. Pengungkapan
Penjual harus mengungkapkan dengan jujur kepada pembeli tentang harga pokok barang, keuntungan yang diperoleh, dan semua biaya terkait lainnya. Ini untuk memastikan bahwa pembeli memiliki pemahaman yang lengkap tentang transaksi tersebut.
5. Pembayaran dalam Waktu yang Ditentukan
Pembayaran harus dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan. Pembeli tidak boleh menunda pembayaran atau menghindar dari kewajiban pembayaran yang telah disepakati.
BACA JUGA:7 Ruko Kelontongan dan Makanan di Talang Kelapa Hangus Terbakar
Ketentuan-ketentuan Jual Beli Murabahah
Selain kaidah-kaidah dasar yang mengatur jual beli Murabahah, ada beberapa ketentuan praktis yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan transaksi ini:
1. Ketentuan Pembayaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber