Viral Kasus Antraks Di Gunung Kidul ! Lantas Apa Itu Antraks ?

Viral Kasus Antraks Di Gunung Kidul ! Lantas Apa Itu Antraks ?

Virus Antraks--Sc gambar pixabay-niserin-deimagine

 

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Baru- baru ini ramai pemberitaan tentang kasus Antraks yang terjadi di gunung kidul, lantas apa itu Antraks?. Antraks, juga dikenal sebagai charbon, adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh bakteri bernama Bacillus anthracis.

Bakteri ini biasanya ditemukan pada hewan-hewan mamalia seperti sapi, domba, dan kuda, dan juga dapat menyerang manusia. Antraks biasanya terjadi pada hewan peliharaan yang terinfeksi melalui tanah yang terkontaminasi dengan spora Antraks, dan kemudian manusia bisa terinfeksi melalui kontak dengan hewan tersebut atau produk hewan seperti daging yang tidak diolah dengan baik.

 

Sementara itu Antraks yang menjangkit pada hewan pada umumnya memiliki ciri-cirinya. Berikut beberapa ciri-ciri yang perlu diperhatikan:

1. Kelemahan dan Lemah

BACA JUGA:Bahaya Konsumsi Sapi Mati Sudah Dikubur, 93 Warga Gunungkidul Terkena Antraks dan 3 Meninggal Dunia

BACA JUGA:Viral Wabah Antraks di Gunungkidul, Yuk Mengenal dan Mengatasi Penyakit yang Mematikan dari Wabah Antraks

Hewan ternak yang terinfeksi antraks cenderung mengalami kelemahan dan menjadi lemah secara bertahap. Mereka mungkin tampak kurang aktif, kehilangan nafsu makan, dan mengalami penurunan energi secara keseluruhan.

2. Demam

Demam tinggi adalah gejala umum pada hewan yang terinfeksi antraks. Suhu tubuh yang tinggi di atas kondisi normal merupakan indikasi bahwa hewan mungkin terkena infeksi.

3. Kesulitan Bernapas

BACA JUGA:Hama Antraknosa Menyerang, Petani Cabai di Muara Enim Merugi

BACA JUGA:Trik Terbaru Merawat Ikan Arwana yang Populer di Kalangan Penggemar Hewan Peliharaan

Beberapa hewan ternak yang terinfeksi antraks dapat mengalami kesulitan bernapas atau sesak napas. Jika Anda melihat hewan ternak dengan pernafasan yang terengah-engah atau tampak kesulitan untuk bernapas, ini bisa menjadi tanda adanya infeksi antraks.

4. Pembengkakan pada Bagian Tubuh

Hewan ternak yang terinfeksi antraks dapat mengalami pembengkakan pada bagian tubuh tertentu. Pembengkakan umumnya terjadi di sekitar daerah luka atau peradangan dan dapat disertai dengan rasa nyeri atau kekakuan pada area yang terkena.

5. Perubahan Perilaku

BACA JUGA:Mencegah Rabies pada Hewan Peliharaan, Perlindungan Utama untuk Keselamatan Binatang Kesayangan Kita

BACA JUGA:Kenalai Ciri-Ciri Hewan Yang Kena Penyakit Rabies

Perubahan perilaku juga dapat menjadi tanda adanya infeksi antraks pada hewan ternak. Mereka mungkin tampak cemas, gelisah, atau sakit saat bergerak. Selain itu, perubahan dalam kebiasaan makan atau minum juga dapat terjadi.

6. Anemia

Pada beberapa kasus, hewan ternak yang terinfeksi antraks dapat mengalami anemia atau penurunan jumlah sel darah merah dalam tubuh. Tanda-tanda anemia meliputi kelelahan, nafas singkat, dan gusi yang pucat.

Penyebab dan Penularan:

BACA JUGA:Kawuk! Hewan Pemakan Jasad Manusia, Penjaga Pulau Nusakambangan!!

BACA JUGA:Waspada Hewan Peliharaan Anda mengidap Penyakit Mematikan ini!!

Penyebab utama antraks adalah bakteri B. anthracis. Bakteri ini bisa menghasilkan spora yang tahan lama dalam kondisi lingkungan yang keras, seperti tanah. Ketika hewan terinfeksi melalui konsumsi atau kontak langsung dengan spora antraks yang terdapat di lingkungan tertentu, bakteri ini dapat berkembang biak di dalam tubuh hewan dan menghasilkan toksin yang menyebabkan gejala penyakit antraks.

Manusia bisa terinfeksi antraks melalui beberapa cara, seperti melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, terpapar spora antraks yang terdapat di tempat kerja (seperti pabrik di mana hewan diproses, laboratorium, atau peternakan), atau melalui tercemar dalam produk hewan yang dikonsumsi.

Gejala:

Gejala antraks pada manusia dapat bervariasi tergantung dari cara penularan dan kelainan terkait. Terdapat tiga tipe antraks pada manusia: cutaneus, inhalasional, dan gastrointestinal.

BACA JUGA:Ternyata 3 Hewan ini Paling Berbahaya di Dunia!

BACA JUGA:Kamu Pecinta Hewan? Ternyata Memiliki Hewan Peliharaan Menyimpan Manfaat bagi Si Kecil!

Antraks cutaneus adalah bentuk paling umum dari penyakit ini di mana bakteri memasuki tubuh melalui luka pada kulit. Gejalanya meliputi pembengkakan pada area infeksi, bintik merah yang dapat berubah menjadi luka berkerak hitam, sakit, demam, dan menggigil.

Antraks inhalasional terjadi ketika spora antraks dihirup. Gejala awalnya mirip dengan flu biasa, seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan, dan sakit kepala. Namun, kondisinya dapat memburuk dalam beberapa hari dengan munculnya sesak napas dan peningkatan denyut jantung.

Antraks gastrointestinal terjadi ketika spora antraks tertelan melalui makanan yang terkontaminasi atau daging yang tidak dimasak dengan baik. Gejala termasuk mual, muntah, demam, sakit perut, dan diare yang berdarah.

Pencegahan:

BACA JUGA:Ini Dia Capybara, Hewan Viral Asal Amerika yang Disebut ‘Masbro’

BACA JUGA:Inilah 3 Spesies Hewan Punah yang Coba Dihidupkan Kembali oleh Para Ilmuwan

Pencegahan terhadap antraks melibatkan langkah-langkah yang melibatkan pemantauan dan perlindungan dalam pengelolaan hewan yang terinfeksi, penyimpanan dan pemrosesan produk dari hewan dengan aman, dan melindungi karyawan yang bekerja dengan hewan atau produk hewani.

Vaksin antraks tersedia untuk melindungi manusia dari penyakit ini, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi seperti pekerja laboratorium, petugas kesehatan, dan personel militer. Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk menentukan apakah vaksin ini sesuai untuk Anda.

Jika Anda tinggal atau bekerja di area yang dianggap memiliki potensi risiko antraks, penting untuk mengikuti praktik kebersihan yang baik, termasuk mencuci tangan dengan air dan sabun secara teratur, menghindari kontak langsung dengan hewan yang sakit atau mati, dan menghindari konsumsi produk hewani yang tidak dimasak dengan baik.

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan antraks atau terpapar dengan cara tertentu, segera temui petugas kesehatan atau dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat secara menyeluruh.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber