Viral! Para Pelajar Ini Tidak Mau Jadi Petani, Alasannya Bikin Nyesek!
Genarasi muda tidak tertarik jadi petani--Instagram @puterikomarudin
Orang dalam dinas ya untung... Ketua kelompok tani bebas memakai dan menjual peralatan yg di beri pemerintah, nama aja kelompok tani, yg kaya ya ketua kelompok nya... Beghhh... Kalau bisa anak muda sekarang belajar lah baik baik, cari beasiswa ke luar negeri... Jangan tinggal di indonesia ini jika tidak punya pengetahuan,,, habis kalian di tindas ... Yakin lah kalian para anak muda itu...” kata gj_tratak_dekor
Akun andri_kurniawan juga berkomentar, “Gimana mau berjalan bu dari dulu pekerjaan yang paling sulit dan tidak ada sejahteranya adalah petani. Mulai dari harga pupuk mahal, harga gabah anjlok, sulit air dan masih banyak lagi. Pemerintah hanya mau tau pasokan pangan di Indonesia dan dunia tercukupi tapi tidak ada solusi untuk mensejahterakan petaninya.
Slogan Indonesia Makmur Petani Sejahtera cuman sebatas kata-kata tampa realita bu. Padahal kalau mau dipikir pekerjaan yang paling mulia dan paling jujur adalah menjadi seorang petani. Tidak ada sedikitpun pikiran atau perbuatan mau curang apa lagi korupsi. Mau ngurangin pupuk atau bibit yah hasilnya makin anjlok lah gk mungkin kan.”
BACA JUGA:Dukung Penyelenggaraan Pemilu, Sumeks Launching Graha Pemilu
BACA JUGA:Tunjangan Guru Tahun 2023 Penyalurannya Diubah, Guru Tambah Senang
“Perbedaan petani di Indonesia & diluar negeri jauh bgt. Di AS aja petani dianggap orang kaya. Disini petani dianggap pekerjaan orang miskin. Mungkin salah satu faktornya banyak sekali petani di Indonesia yg bertani secara otodidak bukan karena menempuh formal edukasi. Saya sedang belajar bertani & saya dari keluarga petani selama ini saya belum ada wadah atau sarana bagaimana mendapatkan ilmu tentang pertanian.
Bahkan saya hanya belajar tekad & dari YouTube aja. Kalo pun anak2 zaman sekarang gk mau ada yg jadi petani. Wajar . Karena bertani di zaman sekarang harus punya modal besar tapi hasil dari panen gk cukup untuk balik modal. Apa lagi sekarang pupuk makin susah kalo obat2an / pupuknya makin mahal kalo ada pun.
Kadang kalo panen susah cari pasar buat jual. Kalo pun ada harga jual kita ke pasar induk sangat rendah + jarak yg jauh. Apa lagi di tambah cuaca yg bener2 gk tentu. Yg betul2 bikin kita harus putar otak . Apa lagi kalo gagal panen. Udah boro2 balik modal. Nombok yg ada,” kata chantammas.
Apapun cita-citanya, harus ada anak bangsa dan generasi muda yang mau menjadi petani karena dulu Indonesia pernah terkenal dengan swasembada beras. Tentunya bukan petani yang biasa saja tetapi petani yang sukses dan modern.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: