Bisakah Comet Menggantikan Google Chrome? Tinjauan Browser AI Agentik dari Perplexity

kebanyakan orang mengalami kecanggihan AI generatif melalui chatbot seperti ChatGPT.--Freepik.com
BACA JUGA:HBA ke-65, Kejari Muara Enim Rilis Capaian Kinerja
Lewat Comet, Perplexity mencoba menembus dominasi Google di ranah pencarian online dan browser—dua wilayah strategis yang kini mulai retak dan membuka celah bagi pemain baru.
Peluncuran terbatas Comet pun hadir di saat yang tepat, ketika momentum pasar mulai bergeser.
Dalam konteks ini, mari kita lihat apa yang membedakan Comet dari Google Chrome, bagaimana penggunaannya, dan apakah produk terbaru ini bisa memberi keunggulan bagi Perplexity dalam “perang browser” yang kian memanas.
Apa Itu Comet dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Comet adalah browser web berbasis LLM (large language model) yang dilengkapi dengan Asisten AI bawaan.
BACA JUGA:Makin Diminati, 20.053 Pelanggan Baru Home Charging Services Nikmati Kemudahan Isi Daya EV di Rumah
BACA JUGA:Janji Bisa Urus Bebas, Oknum Polisi Dilaporkan atas Dugaan Penipuan
Pengguna dapat menautkan akun Google mereka ke Comet untuk mentransfer semua konteks dan ekstensi browser dari Chrome.
Comet dibangun di atas kerangka Chromium, arsitektur sumber terbuka yang dikelola oleh Google dan juga menjadi dasar dari browser lain seperti Microsoft Edge, Brave, dan DuckDuckGo.
Namun, kemampuan pencarian Comet berasal dari mesin jawaban milik Perplexity, yang dibangun di atas model LLM seperti GPT-4o dari OpenAI dan Claude 4.0 Sonnet dari Anthropic.
browser web mulai muncul sebagai gerbang baru bagi interaksi sehari-hari --Freepik.com
Perplexity juga memiliki LLM sendiri bernama Sonar.
Comet tersedia untuk pengguna Mac dan Windows. Namun, saat ini hanya dapat diakses oleh pelanggan Perplexity Max atau mereka yang masuk dalam daftar tunggu akses awal.
BACA JUGA:Dishub Palembang Tertibkan Parkir Liar di Depan RS Siloam, 13 Motor Diamankan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: the indianekspress