Pantai Karang Bolong yang Konon Terdapat Dimensi Lain ke Kerajaan Gaib

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pantai Karang Bolong di Desa Karangbolong, Karang Suraga, Kecamatan Cinangka, Serang, Banten menyimpan rahasia. Konon Pantai Karang Bolong memiliki pintu masuk dimensi lain yang bisa dihubungkan dengan alam gaib yang masih berada di bawah Kerajaan Pantai Selatan.

Gapura dimensi di Pantai Karang Bolong digambarkan berupa batu karang yang berlubang di tengahnya.

Sisi berbatu memiliki hiasan pohon yang cukup lebat di bagian atas dan berada dalam garis lurus dengan Pegunungan Krakatau.

Awalnya, pantai di Karang ini disebut Pantai Bolong Karang Suraga sebab pantai ini adalah tempat di mana seseorang dapat menenangkan diri dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan jiwa dan raga. 

BACA JUGA:Patah Hati! Ini Tips Biar Cepat Move On

BACA JUGA:Sedang Sedih? Atasi dengan Makanan Ini Agar Mood Membaik

Konon, seorang pria bernama Prabu Pangeran Suryadilaga pernah memanfaatkan pantai Karang Bolong untuk menenangkan diri dan melatih ilmunya. Seiring berjalannya waktu, tujuan orang untuk datang ke Pantai Karang Bolong telah disalahgunakan.

Posisi batu yang berlubang besar di tengahnya ini sering dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan kekayaan secara instan melalui ritual-ritual tertentu.

Melalui sapaan antar pemanggil, ruh hadir dan mampu berkomunikasi. Pemanggil disarankan untuk menyampaikan permintaan saja ke ruh jin. Jika ingin menerima uang, cukup sebutkan berapa nominal uang yang diminta. 

Jin bisa dipanggil dengan cara Wiridan. Setiap masuk dilengkapi persyaratan seperti sesaji dan saat wiridan selesai dimulai pukul 24.00 WIB dan diakhiri subuh dengan adzan.

BACA JUGA:Jeritan PKL di Pasar 16 Ilir: Kami Tidak Sanggup Sewa Ruko Ratusan Juta

BACA JUGA:Pencabutan Izin Usaha Menanti Perusahaan Pemilik Truk Besar yang Melintas Tak Sesuai Perwali

Pantai Karang Bolong tidak hanya mengklaim kekayaan, tetapi menurut legenda juga merupakan bagian dari kawasan Nyi Roro Kidul yang dikelola oleh seorang abdi Kinasih bernama Prabu Rakata.

Ketika peradaban Hindu-Buddha Nusantara masih mendominasi, pantai ini menjadi tempat para pendekar mencari berbagai bentuk penguasaan.

Sumber: berbagai sumber