Jreng Jreng! Ternyata Hari Jadi Palembang Bukan 17 Juni dan Usianya pun Bukan 1340 Tahun, Ini Buktinya!
Prasasti Kedukan Bukit peninggalan Kedatuan Sriwijaya yang menjadi acuan hari jadi Kota Palembang.-Dr A Erwan Suryanegara MSn-Buku ‘Membaca Sriwijaya’ (2018) karya Dr A Erwan Suryanegara MSn
Namun, melalui penelitian yang mendalam, Dr A Erwan Suryanegara MSn mengungkapkan bahwa terjemahan tersebut salah. Setelah diteliti ulang dan huruf Palawa ditulis ulang, terlihat bahwa angka yang seharusnya terbaca adalah 4, bukan 5.
Oleh karena itu, hari ulang tahun Palembang seharusnya jatuh pada tanggal 16 Juni 604 Saka. Hal ini berarti bahwa kota ini telah berusia 1341 tahun pada tahun 2023 ini.
BACA JUGA:Inilah Akibat Hukum Jika ASN Mengajukan Gugatan Tidak Lapor Atasan
BACA JUGA:Sakit Gigi, Tapi Belum Ke Dokter? Berikut Cara Mengatasi Sakit Gigi dengan Bahan-bahan Alami
Menurut Dr A Erwan Suryanegara MSn, hari jadi Palembang seharusnya jatuh pada tanggal 16 Juni 604 Saka. Hal ini berarti bahwa Kota Palembang ini telah berusia 1341 tahun pada tahun 2023 ini, Senin (19/6/2023).-Juliadi Azwan-PALTV
Menelusuri jejak Palembang tidak dapat dilepaskan dari Kedatuan Sriwijaya yang terkenal di dunia. Kedatuan Sriwijaya bukanlah sebuah cerita fiksi, ada bukti-bukti sejarah dan peninggalan yang menguatkan keberadaannya.
Dr A Erwan Suryanegara MSn telah meneliti bahwa Sriwijaya adalah nyata dan terbukti bahwa pusat pemerintahannya berada di Kota Palembang. Tidak dapat disangkal lagi bahwa istana Sriwijaya terletak di Palembang. Dr Erwan menafsir lokasinya di kawasan PT Pusri.
Nama Palembang, sebuah kota yang kaya akan sejarahnya, memiliki asal-usul yang menarik. Menurut Dr A Erwan Suryanegara MSn dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa kata "Palembang" muncul dalam catatan Cina mengenai Kedatuan Sriwijaya.
Dalam catatan tersebut, Sriwijaya disebut sebagai "Po-lin-fong", yang secara aksen penyebutan sangat dekat dengan kata Palembang. Meskipun dalam cerita rakyat terdapat juga penyebutan "limbang", namun dalam catatan pedagang Cina, Sriwijaya disebut sebagai "Po-lin-fong".
BACA JUGA:Bukan Hanya Mengobati Panu! Ini Manfaat Daun Ketepeng yang Luar Biasa
BACA JUGA:Bukan Cuma Fisik, Kesehatan Mental Juga Patut Dirawat
Palembang telah melewati berbagai masa pemerintahan sepanjang sejarahnya. Dimulai dari masa Kedatuan Sriwijaya, masa Kesultanan Palembang, masa penjajahan Hindia Belanda, hingga masa kemerdekaan Republik Indonesia.
Dengan adanya perubahan pemerintahan tersebut, penting bagi kita untuk melestarikan peninggalan-peninggalan bersejarah agar tidak hilang, serta menjaga agar tetap eksis hingga masa yang akan datang.
Melindungi dan melestarikan peninggalan bersejarah adalah tanggung jawab kita bersama. Pemerintah dan masyarakat Palembang perlu bekerja sama untuk menjaga keaslian dan keberlanjutan warisan budaya ini.
Langkah-langkah seperti restorasi, konservasi dan pendokumentasian yang baik harus diambil, untuk memastikan bahwa peninggalan-peninggalan bersejarah Kota Palembang tersebut tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: paltv