Fenomena Unik di Dusun Wotawati: Tempat yang Jarang Disentuh Teriknya Matahari

Fenomena Unik di Dusun Wotawati: Tempat yang Jarang Disentuh Teriknya Matahari

Keunikan Dusun Wotawati--Foto : indonesia.go.id/ist

PALTV.CO.ID - Dusun Wotawati, sebuah kawasan unik di lembah aliran purba Bengawan Solo, menyimpan pesona alam dan budaya yang khas.

Terletak di Kelurahan Pucung, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, DIY, dusun ini dikelilingi perbukitan karst yang membuatnya tidak pernah terpapar sinar matahari dalam waktu lama.

Matahari baru muncul pukul 08.00 dan tenggelam sebelum 16.00 WIB, menciptakan tantangan dan keunikan tersendiri bagi warga setempat.

 

Sejarah dan Keunikan Geologis

Dahulu, Bengawan Solo mengalir dari Pegunungan Sewu menuju Samudra Hindia sebelum peristiwa geologis sekitar 4 juta tahun lalu mengubah arah alirannya ke utara.

BACA JUGA: Eksplorasi Dusun Bambu, Destinasi Wisata Alam yang Wajib Dikunjungi!

BACA JUGA:Destinasi Wisata yang Unik Dusun Bambu Lembang

Sisa-sisa aliran purba ini kini menjadi perbukitan karst yang tercatat sebagai bagian dari Geopark Gunung Sewu Network UNESCO sejak 2015.

Dusun Wotawati, dengan 82 kepala keluarga atau sekitar 450 jiwa, berada di lembah bekas aliran sungai tersebut. Lokasi ini membuat suhu udara di Wotawati lebih sejuk, berkisar antara 24–26°C di siang hari dan 20–21°C di malam hari. Namun, posisi lembah membuat dusun sulit menerima sinyal televisi dan telekomunikasi.

 

Adaptasi Warga dan Tradisi Lokal

Warga Wotawati, yang sebagian besar bertani dan beternak, telah lama beradaptasi dengan durasi paparan sinar matahari yang terbatas. Mereka mengatur aktivitas harian agar selesai sebelum gelap, termasuk perjalanan keluar dusun. Meski terpencil, dusun ini telah menikmati fasilitas listrik 24 jam.

BACA JUGA:Melihat Sentra Anyaman Rotan Dusun Muara Tenang Kerajinan Tangan Khas Pagaralam Turun-temurun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber