Ancaman Keamanan Digital dari Pemanfaatan Foto KTP dan Teknologi Deepfake

Ancaman Keamanan Digital dari Pemanfaatan Foto KTP dan Teknologi Deepfake

Ancaman Keamanan Digital dari Pemanfaatan Foto KTP dan Teknologi Deepfake--Freepik.com

PALTV.CO.ID,- Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), berbagai ancaman keamanan digital turut meningkat, salah satunya melalui teknologi deepfake.

Teknologi ini mampu menciptakan konten visual atau audio yang sangat menyerupai aslinya, hingga sulit dibedakan. Salah satu isu utama adalah potensi penyalahgunaan foto KTP sebagai pintu masuk kejahatan finansial berbasis digital.

Hanya dengan bermodalkan foto KTP yang telah tersebar di dunia maya, pelaku kejahatan dapat  memanfaatkan teknologi deepfake untuk mengakses berbagai layanan keuangan digital.

Hal ini dibahas dalam diskusi Advanced Fraud Detection for P2P Lending Platform yang diadakan pada rangkaian Bulan Fintech Nasional (BFN) 2024.

BACA JUGA:Hyundai Tucson Generasi Baru Resmi Rilis, Lengkap dengan Varian Hybrid

BACA JUGA:Inovasi Baru Casio: Jam Tangan Cincin Seharga Rp 2 Juta, Bikin Kamu Penasaran!

Marshall Pribadi, Wakil Ketua Umum IV Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), mengungkapkan bahwa deepfake video berbasis AI telah berkembang sangat pesat.

Dalam skenario yang berbahaya, deepfake dapat digunakan untuk memalsukan identitas seseorang dengan sangat meyakinkan.

Marshall menyarankan perlunya solusi identitas digital berbasis user-centric untuk menangkal penyalahgunaan ini. Identitas digital berbasis elektronik ini akan menjadi pengganti metode tradisional yang hanya mengandalkan foto KTP.

Dengan sistem ini, data pengguna yang pernah terlibat dalam aktivitas penipuan dapat terintegrasi di berbagai platform, sehingga upaya mereka untuk kembali melakukan kejahatan dapat dicegah.

BACA JUGA:Netanyahu Kunjungi Gaza, Klaim Hamas Tidak Lagi Berkuasa

BACA JUGA:Berapa Kapasitas Baterai Smartphone yang Pas? Nomor 5 Wajib Banget Kamu Tahu!

Misalnya, jika seorang pengguna teridentifikasi melakukan tindakan penipuan pada salah satu platform peer-to-peer (P2P) lending, maka catatan kejahatan tersebut dapat diakses oleh platform lainnya.

Sistem ini diharapkan mampu meminimalkan risiko yang dihadapi pengguna layanan keuangan digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber