Kontroversi Undangan Untuk Israel Dalam Peringatan Bom Atom Hiroshima, Jepang Tuai Kecaman
Kontroversi Pengundangan Israel Dalam Peringatan Bom Atom Hiroshima, Jepang Tuai Kecaman--explore.hiroshima/ig
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Pemerintah Kota Hiroshima di Jepang menuai kontroversi setelah mengundang Israel untuk menghadiri upacara perdamaian tahunan yang diadakan pada 6 Agustus. Acara tersebut merupakan peringatan atas serangan bom atom yang menghancurkan kota tersebut pada akhir Perang Dunia II.
Kritik dari Warga dan Aktivis Perdamaian
Tindakan Hiroshima tersebut mendapat kritikan dari warga setempat dan aktivis perdamaian. Mereka menuduh pemerintah kota menggunakan standar ganda, mengingat Rusia dan Belarusia telah dikecualikan dari acara tersebut selama tiga tahun berturut-turut.
Karena keterlibatan mereka dalam konflik di Ukraina. Kantor berita Kyodo yang berbasis di Tokyo melaporkan bahwa keputusan ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak pada hari Senin.
BACA JUGA:Piutang Pembiayaan Multifinance Rp490,69 Triliun pada Mei 2024, Naik 11,21 Persen YoY
Kehadiran Israel dan Tanggapan Internasional
Hiroshima mengumumkan bahwa Tel Aviv telah menyatakan keinginan untuk menghadiri upacara perdamaian tahunan, yang membuat jumlah negara yang akan hadir meningkat menjadi 115.
Namun, undangan terhadap Israel, yang dikenal memiliki senjata nuklir, dan yang menyerukan gencatan senjata di Gaza, semakin memperbesar penolakan dari komunitas internasional.
Seorang pejabat pemerintah kota Hiroshima menyatakan kepada media bahwa mereka yakin Israel akan hadir setelah mempertimbangkan undangan mereka dengan serius.
BACA JUGA:Mulai 17 Agustus 2024, Pembelian BBM Subsidi Akan Dibatasi!
Serangan Israel di Gaza
Pada Januari lalu, Kantor Media Gaza melaporkan bahwa Israel telah menggempur Jalur Gaza dengan lebih dari 65.000 ton bahan peledak. Daya ledak ini dikatakan tiga kali lebih besar daripada bom nuklir yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima pada tahun 1945.
Negara-negara Nuklir yang Diundang
Selain Israel, negara-negara dengan kekuatan nuklir lainnya seperti Inggris dan Prancis juga dijadwalkan untuk menghadiri acara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber