Dulmuluk Dulmalik Karya Sutradara Asli Wong Kito : Film Perdana Berbahasa Palembang Tayang Nasional

Dulmuluk Dulmalik Karya Sutradara Asli Wong Kito : Film Perdana Berbahasa Palembang Tayang Nasional

Dulmuluk Dulmalik Karya Sutradara Asli Wong Kito : Film Perdana Berbahasa Palembang Tayang Nasional--paltv

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Sutradara dan Aktor dalam Industri Perfilman Indonesia, Aditya Gumay mengangkat kearifan Lokal Sumatera Selatan ke Layar Lebar dengan judul Dulmuluk Dulmalik.

Industri perfilman Indonesia terus berkembang dengan pesat, menciptakan berbagai karya sinema yang memukau hati penonton. Salah satu unsur penting yang menjadikan film sebagai karya seni yang menginspirasi adalah kolaborasi harmonis antara sutradara dan aktor.

Aditya Gumay (sutradara film nasional, produser, dan owner Sanggar Ananda Jakarta), Ditra (aktor film nasional), dan Kiki Kirana (owner Sanggar Kreativitas Anak Bangsa). Sineas asal Sumsel ini  berbagi pengalaman dan pandangan tentang pentingnya kolaborasi antara sutradara dan aktor dalam menciptakan sebuah film yang berkualitas.


Dulmuluk Dulmanik Karya Sutradara Asli Wong Kito : Film Perdana Berbahasa Palembang Tayang Nasional--paltv

Dalam waktu dekat, sebuah film berbahasa daerah Sumatera Selatan, "Dulmuluk Dulmalik", yang merupakan hasil buah tangan Aditya Gumay, akan segera ditayangkan di bioskop. Film ini menjadi bukti nyata dari komitmen Aditya dalam mengangkat budaya lokal ke panggung nasional.

BACA JUGA:Euro 2024: Saat Pemanasan Pemain Timnas Jerman Ini Patahkan Tangan Salah Seorang Suporter

Aditya Gumay, putra asli Sumatera Selatan, telah menorehkan banyak prestasi di dunia perfilman. Beberapa karya film layar lebarnya yang terkenal antara lain "Tina Toon & Lenong Bocah the Movie" (2001), "Emak Ingin Naik Haji" (2009), "Rumah Tanpa Jendela" (2010), "Ummi Aminah" (2011), "Sayap Kecil Garuda" (2013), "Ada Surga di Rumahmu" (2015), "25 Hari di Eropa" (2016), dan "Bus Om Bebek" (2000).

Karya-karya ini tidak hanya mendapatkan apresiasi dari penonton, tetapi juga meraih berbagai penghargaan bergengsi seperti nominasi dan penghargaan di Festival Film Indonesia (FFI), Festival Film Bandung (FFB), dan Indonesia Movie Awards (IMA).

Dalam talkshow tersebut, Aditya menjelaskan betapa pentingnya hubungan yang kuat dan saling memahami antara sutradara dan aktor.

"Kolaborasi antara sutradara dan aktor adalah kunci utama untuk menciptakan film yang mampu menyentuh hati penonton. Sutradara memiliki visi yang harus diterjemahkan secara mendalam oleh para aktor melalui interpretasi mereka," ujar Aditya.

BACA JUGA:Gempar! Warga Baturaja Temukan Mayat Tanpa Identitas Penuh Belatung di Pinggir Jalan Lingkar Batukuning

Ditra, sebagai aktor film nasional, menambahkan bahwa seorang aktor harus mampu menangkap visi sutradara dan menghidupkannya melalui peran yang dimainkan.

"Seorang aktor harus memiliki kedalaman emosi dan kemampuan untuk memahami karakter yang diperankan. Ini membutuhkan dedikasi dan kerja keras agar dapat memberikan penampilan yang autentik dan menyentuh," jelas Ditra.

Kiki Kirana, yang juga merupakan pemilik Sanggar Kreativitas Anak Bangsa, menekankan pentingnya pelatihan dan pengembangan bakat sejak dini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber