Desa Pangkul Berusia 3 Abad Lebih, Menakjubkan!

Desa Pangkul Berusia 3 Abad Lebih, Menakjubkan!

Tari Nigal di acara Sedekah Dusun di Desa Pangkul (30/12/2022).-Benny Firdaus-paltv.co.id/Benny Firdaus

PRABUMULIH, PALTV.CO.ID - Desa Pangkul yang berada di Kecamatan Cambai merupakan salah satu desa tua di Kota PRABUMULIH, Provinsi Sumatera Selatan. Desa yang terletak di pintu masuk Kota PRABUMULIH tersebut menakjubkan, usianya kini telah 3 abad lebih, tepatnya 3 abad 74 tahun pada 30 Desember 2022 yang lalu.

Desa Pangkul dapat dikatakan masih menjaga nilai-nilai budaya, tradisi dan adat istiadat. Hal itu dibuktikan dengan acara “Sedekah Dusun” yang hampir setiap tahun diselenggarakan. Desa Pangkul yang terletak di Kecamatan Cambai dihuni empat ribu jiwa lebih dan memiliki wilayah yang cukup luas.

Di hari jadi Desa Pangkul yang ke-374 tahun, warga biasanya menggelar sedekah dusun dengan berbagai kegiatan, seperti mengunjungi atau ziarah ke makam puyang, memasak olahan makanan dodol, serta menggelar do’a bersama meminta keselamatan.

Sedikit berbeda dari tahun lalu. Pada tahun ini acara yang digelar di Balai Adat Desa juga menampilkan pertunjukan tarian khas Desa Pangkul. Tarian yang dibawakan ibu-ibu dinamakan tarian Penesak, yaitu tarian penyambut tamu. Sementara tarian yang dibawakan bapak-bapak disebut tarian Nigal yang menggambarkan para petani mensyukuri hasil panen yang diberikan sang pencipta.

BACA JUGA:Destinasi Wisata Danau Shuji Jadi Pilihan Utama Saat Libur Keluarga

BACA JUGA:Catat! Ini Daftar Hari Libur Nasional 2023, Idul Fitri Tinggal 4 Bulan Lagi

Kades Pangkul Jakaria berharap dengan adanya Sedekah Dusun, masyarakat tetap makmur dan sejahtera. Selain itu, dirinya menghimbau para generasi muda agar terus melestarikan budaya Desa Pangkul serta mendukung pembangunan desa.

“Tarian-tarian ini sudah lama padam, lebih 40 tahun silam. Namun alhamdulillah rakyat Pangkul bertepatan dengan momen ulang tahun desa, mereka berkeinginan menghidupkan kembali tarian tersebut,” ujar Jakaria penuh antusias.

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Sumatera Selatan Bidang Kemasyarakatan dan Pembangunan SDM, Nelson Firdaus mengapresiasi kegiatan yang dilakukan warga. Menurutnya, nilai-nilai budaya di Desa Pangkul harus terus dilestarikan.

“Ada tiga hal yang saya dapatkan. Pertama penghargaan terhadap pendahulu atau pelaksana pembangunan di Desa Pangkul ini. Setelah itu kegotongroyongan dan kebersamaan terlihat. Ini merupakan akar budaya kita sendiri dan harus terus dilestarikan,” ungkap Nelson Firdaus.

BACA JUGA:Tips Menulis Kreatif Ketika Kejenuhan Melanda

BACA JUGA:Tren Gaya Rambut Mullet Masih Populer Hingga Sekarang


Peringatan hari jadi Desa Pangkul ke-374 tahun (30/12/2022).-Benny Firdaus-paltv.co.id/Benny Firdaus

Mengutip dari laman desapangkul.kotaprabumulih.go.id, nama Desa Pangkul konon berasal dari sebuah cerita yang telah melegenda di Prabumulih. Dahulu kala, ada seorang janda berasal dari Palembang bernama Tuan Ratu Pasir Putih. Bersama Syeh Syailillah anak semata wayangnya, Tuan Ratu Pasir Putih membangun sebuah rumah yang konon di lokasi Balai Desa Pangkul sekarang ini. Atap rumah terbuat dari bambu yang panjangnya satu meter dengan susunan satu nerukup dan dua nelentang. Begitu seterusnya hingga atap rumah tersebut selesai. Atap rumah yang dibuat oleh Tuan Ratu Pasir Putih dan Syeh Syailillah itu disebut Pangkul, lengkapnya Pangkul Diwa atau Pangkul Dewa. Di kemudian hari, Syeh Syailillah inilah yang menajdi puyangnya Desa Pangkul dan makamnya dikeramatkan warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: