Mengenal Kue Rentak, Camilan Legendaris dari Bumi Serasan Sekate

PALTV.CO.ID- Musi Banyuasin dikenal dengan beragam jajanan tradisionalnya, salah satunya yang paling sarat makna serta sering hadir dalam momen-momen penting adalah kue rentak.

Kue rentak ini menjadi bagian penting dalam budaya setempat, terutama dalam rangkaian upacara adat seperti pernikahan.

Memiliki tekstur yang renyah dengan rasa manis dan sedikit gurih, kombinasi rasa yang banyak disukai di kalangan masyarakat Muba.

Tidak heran jika kue ini kerap dijadikan hantaran dalam prosesi pernikahan adat Musi Banyuasin, menandakan penghormatan dan penghargaan kepada keluarga pengantin.

Tak hanya pada pernikahan, kue rentak juga sering disajikan pada momen-momen istimewa lainnya, seperti hari raya Idulfitri, Iduladha, serta pertemuan keluarga besar atau acara adat lainnya.

BACA JUGA:Libur Sekolah, Penumpang Kereta Api Tembus 110.121 Ribu

BACA JUGA:Kemenkum Sumsel Sosialisasikan Kekayaan Intelektual kepada Pelajar Sekayu dalam MubaEduTalk 2025

Dalam budaya lokal, menghadirkan kue rentak menjadi bentuk penghormatan kepada tamu yang datang.

Keunikan kue rentak tidak hanya terletak pada bentuk dan tampilannya yang menarik, tetapi juga pada rasanya yang seimbang antara manis dan gurih.

Teksturnya yang garing di luar namun tetap lembut saat digigit menjadikannya cocok disandingkan dengan minuman seperti teh hangat, kopi, atau susu.

Menariknya lagi, kue ini tergolong awet. Bila disimpan dalam wadah kering dan tertutup rapat, kue rentak dapat bertahan hingga dua minggu, menjadikannya ideal sebagai oleh-oleh maupun stok camilan di rumah.

Untuk menghasilkan kue rentak yang lezat, diperlukan bahan-bahan berkualitas serta proses yang teliti.

Berikut ini bahan-bahan yang umum digunakan dalam pembuatannya:

7 butir telur ayam (dengan setengah bagian putih telur dibuang), 1 kg tepung terigu sangrai, 500 gram sagu sangrai, 2 gelas belimbing gula pasir, Vanili secukupnya, Soda kue secukupnya.

Sumber: berbagai sumber