Pasang Surut Hubungan China Indonesia Dalam Kurun 74 Tahun, Di Tengah Kunjungan Prabowo

Pasang Surut Hubungan China Indonesia Dalam Kurun 74 Tahun, Di Tengah Kunjungan Prabowo

Pasang Surut Hubungan China Indonesia Dalam Kurun 74 Tahun, Di Tengah Kunjungan Prabowo--free pik.com

BACA JUGA:Kejari Muara Enim Gelar Operasi Pasar Murah, Dijual Lebih Murah Langsung dari Petani

Normalisasi hubungan kembali terjadi pada era pemerintahan Presiden Soeharto, yang melakukan kunjungan balasan ke Cina pada November 1990.

Selama kunjungan tersebut, dilakukan penandatanganan pembentukan Komisi Bersama Bidang Ekonomi, Perdagangan, dan Kerja Sama Teknik, yang menjadi landasan untuk membuka hubungan antara ASEAN dan Cina.

Pada tahun 1996, Cina kemudian menjadi mitra dialog penuh ASEAN.

Pentingnya hubungan ekonomi antara Indonesia dan Cina semakin terasa, terutama setelah Indonesia menghadapi badai krisis finansial Asia pada tahun 1997.

BACA JUGA:Antisipasi Lonjakan Arus Mudik, KAI Divre III Tambah 3.896 Tempat Duduk Kereta Api

Di tengah reformasi ekonomi yang dilakukan oleh Cina di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping sejak tahun 1978, perekonomian Cina tumbuh dengan pesat dan mencatat pertumbuhan ekonomi yang tinggi setiap tahunnya.

Hal ini menjadikan Cina sebagai salah satu mitra ekonomi utama bagi Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

Dalam konteks hubungan bilateral yang terus berkembang, kedua negara terus menjalin kerja sama yang saling menguntungkan, terutama dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan kerja sama teknis.

Meskipun pernah mengalami pasang surut, hubungan Indonesia-Cina telah menjadi salah satu aspek penting dalam diplomasi dan kebijakan luar negeri kedua negara dalam membangun stabilitas dan kerjasama di kawasan Asia Pasifik.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber