Pasang Surut Hubungan China Indonesia Dalam Kurun 74 Tahun, Di Tengah Kunjungan Prabowo

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina Dalam Kurun Waktu 74 Tahun Di Tengah Kunjungi Prabowo Ke Negeri Tirai Bambu. Hubungan antara Indonesia dan Republik Rakyat Cina (RRC) telah melalui pasang surut selama rentang waktu 74 tahun terakhir.

Langkah awal yang signifikan dalam hubungan bilateral ini adalah ketika Republik Indonesia dan Republik Rakyat Cina secara resmi menjalin hubungan diplomatik pada tanggal 13 April 2024.

Sejak saat itu, hubungan antara kedua negara telah mengalami berbagai perubahan dan evolusi yang mencerminkan dinamika politik dan ekonomi di kawasan Asia.

Era pemerintahan Soekarno menjadi awal yang penting dalam membangun hubungan persahabatan antara Indonesia dan Cina.

BACA JUGA:Pertamina Rencanakan Penjualan Pertalite oleh Pertashop khusus di Luar Jawa

Pada masa itu, Cina dianggap sebagai pionir yang memberikan arahan dalam pembangunan Indonesia.

Model pembangunan yang diterapkan oleh Cina juga menjadi perbincangan di kalangan cendekiawan dan masyarakat luas Indonesia.

Kisah-kisah mengenai Cina sering muncul dalam surat kabar, karya sastra, dan menjadi topik pembicaraan yang luas.

Pada Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955, Cina diwakili oleh Perdana Menteri Zhou En Lai.

BACA JUGA:Kejati Sumsel Tanggapi Vonis Bebas 5 Terdakwa Dugaan Korupsi Akuisisi Saham PTSBS Melalui Anak Perusahaan PTBA

Di acara tersebut, Cina mengemukakan "Lima Prinsip Hidup Berdampingan Secara Damai", yang mendapat dukungan luas dari peserta KAA, termasuk Indonesia.

Perjanjian persahabatan antara Indonesia dan Cina kemudian ditandatangani pada tanggal 1 April 1961, yang menandai langkah konkret dalam mempererat hubungan kedua negara.

Namun, pada tanggal 30 Oktober 1967, hubungan antara Indonesia dan Cina mengalami pembekuan untuk sementara waktu.

Hal ini merupakan periode yang menegangkan dalam sejarah hubungan bilateral kedua negara.

Sumber: berbagai sumber