6 Bangunan Adat Sumatera Selatan dan Berbagai Ide di Baliknya

6 Bangunan Adat Sumatera Selatan dan Berbagai Ide di Baliknya

6 Bangunan Adat Sumatera Selatan dan Berbagai Ide di Baliknya--Foto: instagram@rumahlimaspalembangg


6 Bangunan Adat Sumatera Selatan dan Berbagai Ide di Baliknya--foto: instagram@rumahlimaspalembangg

1. Rumah Cara Gudang

Menurut sejarah, rumah kuno masyarakat palembang yang pertama adalah rumah rakit. Sebab wilayah palembang sudah lama menjadi daerah periairan dan rawa-rawa.

Palembang mempunyai banyak sungai, dengan sungai musi sebagai sumber air utamanya. Sungai digunakan sebagai sarana transportasi antar warga masyarakat.

Pada masa itu, masyarakat Palembang yang tinggal di rumah perahu adalah orang-orang bangsawan atau terhormat.

Para kepala suku membangun rumah mereka di atas tanah dan di tepi sungai. Rumah yang dibangun oleh para empu ini mempunyai bentuk atap limas, lantai rumahnya kezijing atau tinggi lantainya berbeda-beda.

Perbedaan tinggi lantai rumah disebabkan oleh keadaan berikut. Ini adalah filosofi mikro-makro yang menunjukkan perbedaan status dan kekuasaan dalam masyarakat.

Pangkat yang lebih tinggi adalah bagian dari apa yang mereka hormati. Perkembangan di sekitar kawasan Palembang kemudian menjadi kota komersial. Pada saat yang sama, muncul pemahaman atau aliran pemikiran baru yang bertentangan dengan pandangan mikroekonomi tentang dunia.


6 Bangunan Adat Sumatera Selatan dan Berbagai Ide di Baliknya--foto: [email protected]

Penentangan terhadap pemahaman ini berasal dari penolakan untuk menerima adanya perbedaan kekuasaan dalam masyarakat. Bagi mereka, orang-orang dari berbagai usia bisa hidup di tepi sungai.

Sebuah ide baru pun muncul. Ini biasanya berarti rumah berbentuk kolom atau kotak persegi yang dibangun di atas balok kayu. Bangunan ini kadang-kadang disebut gudang, karena tampilan dan cara konstruksinya yang sederhana, maka disebut juga gudang.

Gudang pertama kali muncul setelah masa kolonial. Bangunan ini disukai masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Musi karena lebih terawat dan tidak memiliki kriteria penampilan khusus.

Rumah gudang tidak memiliki lantai, sebuah platform, seperti ini: Meskipun kedua piramida itu serupa. Perbedaan rumah limas lainnya ada dibawah ini. Dengan kata lain tidak terdapat tangga (tingkat).

Tentu saja bentuk gudang lebih dipengaruhi oleh tata letak dan struktur, serta kebutuhan pemiliknya. Persyaratan ruang bangunan. Rumah-rumah ini menggunakan material konstruksi kayu dan berdiri di atas balok kayu.

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Berkoordinasi dengan Ditjen AHU untuk Meningkatkan Layanan Grasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber