6 Bangunan Adat Sumatera Selatan dan Berbagai Ide di Baliknya

6 Bangunan Adat Sumatera Selatan dan Berbagai Ide di Baliknya

6 Bangunan Adat Sumatera Selatan dan Berbagai Ide di Baliknya--Foto: instagram@rumahlimaspalembangg

Rumah ini dibangun di atas rakit yang mengapung di sepanjang sungai Ogan, Musi, dan Sungai Komering. Rumah harus diikat ke serdang agar tidak hanyut terbawa arus sungai.

5. Rumah Kilapan

Rumah Kilapan merupakan salah satu contoh rumah tua di Sumatera Selatan, tanpa ada ukiranpada dindingnya, hanya dipotong dan dirapikan dengan kepiting dan alat-alat air. Rumah tersebut disebut rumah tiang dan tingginya sekitar 1,5m.

Namun tiang penyangga rumah tidak ditanam di dalam tanah seperti rumah limas. Tiang-tiang tersebut hanya dibangun di dalam tanah. Dan kini sudah menguat. Tiang-tiang ini disebut pondasi.

BACA JUGA:Perbedaan Karburator PE dan PWK : Kelebihan Dan Kekurangan

Penataan ruang rumah tungku mirip dengan rumah jahit. Ruangan tersebut terdiri dari ruang depan, ruang atas dan ruang bawah.

6. Rumah Ghumah Baghi

Rumah ghumah baghi ​​atau dikenal juga dengan sebutan rumah baghi ​​atau rumah ghumah tatahan merupakan salah satu contoh rumah adat Sumatera Selatan yang dibangun oleh masyarakat Besemah (dikenal juga dengan sebutan Pasemah).

Secara etimologis, ghumah dalam bahasa Indonesia berarti “rumah”, sedangkan baghi (dibaca: bari) berarti “tua”. Selain diartikan sebagai rumah lama, tua, dan kuno, ghumah baghi juga dapat diartikan sebagai “rumah peninggalan zaman dahulu kala”.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber