Mengintip Keunikan Museum Kayu Tuah Himba di Kalimantan Timur
Mengintip Keunikan Museum Kayu Tuah Himba di Kalimantan Timur-- Instagram \ mahakam_explore
PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Tenggarong, Kalimantan Timur, dikenal dengan keberagaman alamnya yang memukau.
Salah satu tempat yang mempersembahkan pesona alam serta warisan budaya daerah ini adalah Museum Kayu Tuah Himba.
Terletak di kawasan Waduk Panji Sukarame, museum ini bukan hanya sekadar bangunan kayu biasa, melainkan jendela menuju sejarah serta kekayaan alam Kalimantan.
Dibangun pada tahun 1990-an dengan menggunakan kayu sebagai bahan utama, Museum Kayu Tuah Himba menawarkan pengalaman yang memukau bagi para pengunjung yang ingin menjelajahi kekayaan alam serta budaya Kalimantan Timur.
BACA JUGA:30 Ucapan Menyambut Bulan Ramadhan Dalam Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris
Dengan bangunan berarsitektur rumah panggung khas Kalimantan, museum ini memiliki daya tarik tersendiri yang membuatnya menjadi destinasi wisata budaya yang populer di kawasan tersebut.
Nama lengkap "Museum Kayu Tuah Himba" sendiri memiliki makna mendalam yang mencerminkan semangat serta filosofi masyarakat setempat.
Frasa "Tuah Himba" diambil dari semboyan Kota Tenggarong, yaitu "Tuah Himba Untung Langgong", yang secara harfiah berarti menjaga kekayaan hutan dan alam untuk keberlangsungan yang berkelanjutan.
Ini menggambarkan komitmen masyarakat dalam melestarikan alam serta sumber daya alam yang dimiliki.
BACA JUGA:Pencarian Dihari Keempat, Tim SAR Gabungan Temukan Pete Ditumpukan Bambu & Kayu
Museum ini bukan hanya sekadar tempat untuk menampilkan keindahan kayu sebagai bahan bangunan atau kerajinan, namun juga menyimpan berbagai artefak berharga yang mencerminkan kekayaan alam dan budaya Kalimantan Timur.
Mulai dari koleksi produk industri berbahan baku rotan hingga awetan daun dari berbagai spesies flora yang tumbuh subur di Kalimantan, museum ini menampilkan keanekaragaman alam yang memukau.
Salah satu yang membuat Museum Kayu Tuah Himba begitu istimewa adalah koleksi kayu yang disimpan di dalamnya.
Lebih dari 220 jenis kayu perdagangan dikumpulkan di sini, termasuk kayu ulin yang hanya dapat ditemukan di Pulau Kalimantan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber