Indonesia terdapat 8 dari 21 Penyakit Tropis Terabaikan

Indonesia terdapat 8 dari 21 Penyakit Tropis Terabaikan

Dirjen Maria, hingga tahun 2023, 158 kabupaten/kota telah mencapai status bebas frambusia-- Foto: Kemenkes

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pada tanggal 6 Maret 2024, Jakarta menjadi saksi peringatan Hari Penyakit Tropis Terabaikan (NTDs) yang diadakan di Jakarta.

Acara tersebut dipusatkan pada penanganan penyakit menular seperti kusta, frambusia, kaki gajah, demam keong (schistosomiasis), dan cacingan.

Penyakit-penyakit ini dikenal sebagai NTDs dan menjadi sorotan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.

Kusta, frambusia, kaki gajah, demam keong, dan cacingan adalah penyakit menular yang umumnya terjadi pada individu dengan akses kesehatan yang terbatas. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa secara global, terdapat 21 jenis NTDs yang disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk virus, bakteri, protozoa, dan cacing parasit.

BACA JUGA:Muktamar XX IMM di Palembang, Musyawarah Nasional Melahirkan Ketua Umum dan Formatur Periode 2024-2026

Dalam sambutannya, Wakil Perwakilan WHO untuk Indonesia, Momoe Takeuchi, menegaskan bahwa NTDs menyebabkan tingginya tingkat kesakitan, kecacatan, dan stigma, terutama di kalangan masyarakat miskin dan terpinggirkan, termasuk anak-anak, perempuan, dan lansia.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Maria Endang Sumiwi menjelaskan bahwa di Indonesia, terdapat 8 dari 21 NTDs, termasuk kusta, frambusia, kecacingan, kaki gajah, dan demam keong. Pada tahun 2023, jumlah kasus baru kusta mencapai 14.376, tersebar di 11 provinsi dan 124 kabupaten/kota.

Namun, upaya pemberantasan frambusia terus dilakukan pemerintah dengan melibatkan berbagai pihak. Hingga tahun 2024, sebanyak 99 bupati/wali kota mendapatkan penghargaan atas pencapaian bebas frambusia, sementara 3 bupati diberi penghargaan atas pencapaian eliminasi filariasis atau kaki gajah.

Menurut Dirjen Maria, hingga tahun 2023, 158 kabupaten/kota telah mencapai status bebas frambusia, termasuk 10 daerah endemis dan 148 daerah non-endemis. Pada tahun 2024, jumlah kabupaten/kota yang lolos asesmen eradikasi frambusia meningkat menjadi 99.

BACA JUGA:Presiden Joko Widodo Sebut Ekspor Nikel Indonesia tembus 510 Triliun Rupiah

Sementara itu, eliminasi filariasis sudah dilakukan secara bertahap di 236 kabupaten/kota endemis. Pada peringatan NTDs Day 2024, 3 kabupaten menerima sertifikat eliminasi, yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Mukomuko, dan Kabupaten Keerom.

Schistosomiasis, atau demam keong, hanya ditemukan di 2 kabupaten, yaitu Kabupaten Poso dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Pemerintah tetap memberikan perhatian karena schistosomiasis belum sepenuhnya tereliminasi dari Indonesia.

Mengenai cacingan, pemerintah mengajak seluruh kabupaten/kota untuk bersama-sama menurunkan angka prevalensi cacingan menjadi kurang dari 10 persen.

Menkes Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang sehat bagi masyarakat untuk mengeliminasi berbagai NTDs. Menurut beliau, menjaga lingkungan bersih dapat mengurangi penyebaran penyakit yang dibawa oleh nyamuk dan hewan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemkes.go.id