Presiden Joko Widodo Sebut Ekspor Nikel Indonesia tembus 510 Triliun Rupiah

Presiden Joko Widodo Sebut Ekspor Nikel Indonesia tembus 510 Triliun Rupiah

Presiden Joko Widodo sebut ekspor nikel Indonesia tembus 510 triliun Rupiah setelah smelter dibangun, Jum’at (1/3/2024).-Ekky Saputra-PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Pada pembukaan Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) pada Jum’at malam, 1 Maret 2024, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa setelah PT Freeport Indonesia membangun industri smelter, nilai ekspor nikel Indonesia mengalami kenaikan.

Sebelumnya pada saat melakukan ekspor nikel mentah atau nikel ore, hasil ekspor Indonesia setiap tahun hanya sekitar 30 triliun Rupiah.

Sedangkan pada saat industri smelter dibangun, ekspor nikel Indonesia mengalami kenaikan hingga 510 triliun Rupiah.

"Saat kita mengekspor mentah sudah bertahun-tahun ekspor mentah nikel ore, nilainya setiap tahun ekspor kita kurang lebih 30an triliun. Begitu smelter dibangun, ekspor kita mencapai 510 triliun Rupiah," ujar Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA:Anggap Penting, Presiden Joko Widodo Buka Muktamar XX IMM 2024 di Palembang

BACA JUGA:Pemerintah Mulai Menghitung Dampak Jika Harga Nikel Terus Menurun

Lebih lanjut, menurut Jokowi industri smelter PT Freeport Indonesia nantinya akan diresmikan pada bulan Juli mendatang dan akan membuka 20.000 lapangan pekerjaan untuk anak bangsa.

"Insya’ Allah pada bulan Juli, industri smelter PT Freeport yang akan mengolah tembaga akan mulai beroperasi, dan akan merekrut anak muda kita lebih dari 15.000 hingga 20.000 untuk bekerja di sana," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, dari dibangunnya industri smelter, bukan hanya perusahaan smelter saja yang mendapatkan keuntungan. Indonesia juga mendaptkan keuntungan, yakni pajak perusahaan, pajak penghasilan karyawan, hingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Tidak hanya perusahaan yang mendapatkan keuntungan. Karena dari hasil lompatan Rupiah hasil ekspor, kita bisa memungut pajak perusahaan, pajak karyawan, dan PNBP kita dapat," tutup Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv