Berkelit, IDF Klaim Warga Gaza Yang Tewas Antri Bantuan Karena Berebut Makanan

Berkelit, IDF Klaim Warga Gaza Yang Tewas Antri Bantuan Karena Berebut Makanan

Berkelit, IDF Klaim Warga Gaza Yang Tewas Antri Bantuan Karena Berebut Makanan--instagram.com/@idf

PALEMBANG, PALTV.CO.ID,- Pernyataan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengenai insiden tragis di Gaza, di mana sebagian besar warga Palestina tewas dan terluka saat mengantri bantuan kemanusiaan.

Hal ini menuai respons dari dunia internasional.

IDF mengklaim bahwa kejadian tersebut terjadi karena berdesak-desakan, sementara otoritas kesehatan Gaza dan tim investigasi dari PBB menyuarakan kecaman dan melaporkan adanya dugaan serangan tak beralasan.

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, pada hari Minggu, 3 Maret 2024, mengulang klaim IDF bahwa kebanyakan korban tewas dan terluka adalah hasil dari berdesak-desakan yang terjadi saat warga Gaza mendekati konvoi bantuan kemanusiaan.

BACA JUGA:Neta Tetap Berani Bersaing dengan BYD dan VinFast di Pasar Mobil Listrik

Hagari menegaskan bahwa hasil evaluasi IDF menunjukkan tidak ada serangan yang dilakukan oleh pasukan IDF terhadap konvoi kendaraan pembawa bantuan kemanusiaan.

Lebih dari 100 warga Gaza dilaporkan tewas dan 750 lainnya terluka dalam kejadian tersebut yang terjadi pada Kamis, 29 Februari 2024.

Respons terhadap klaim IDF ini tersebar di dunia internasional.


Berkelit, IDF Klaim Warga Gaza Yang Tewas Antri Bantuan Karena Berebut Makanan--instagram.com/@idf

Otoritas kesehatan Gaza menuduh tentara Israel melakukan serangan tak beralasan terhadap warga sipil, sementara tim investigasi PBB melaporkan adanya sejumlah besar orang yang mengalami luka tembak.

BACA JUGA:Sebagian Dari Tim YouTube Music Dipecat Setelah Meminta Gaji dan Manfaat Yang Lebih Baik

Hagari mempertahankan klaimnya dengan menyatakan bahwa IDF telah memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan dan melepaskan tembakan peringatan saat warga Gaza mendorong diri mereka ke arah konvoi kendaraan bantuan.

Dia menjelaskan bahwa setelah tembakan peringatan, tentara Israel mulai menarik diri, namun beberapa penjarah nekat mendekati tentara dan mengancam, yang memicu respons individu dari para pasukan.

Untuk mengatasi kekhawatiran dan kritik yang muncul, Hagari menegaskan bahwa insiden tersebut akan diselidiki lebih lanjut secara independen oleh Fact Finding and Assessment Mechanism (FFAM) untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber