Penolakan AS Terhadap Usulan Israel Untuk Mengusir Warga Palestina Dari Tepi Barat

Penolakan AS Terhadap Usulan Israel Untuk Mengusir Warga Palestina Dari Tepi Barat

Penolakan AS Terhadap Usulan Israel Untuk Mengusir Warga Palestina Dari Tepi Barat--team_palestina/ig

PALTV.CO.ID,- Amerika Serikat (AS) menolak keras usulan Israel untuk melakukan pemindahan massal warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Usulan  Israel untuk melakukan pemindahan massal warga Palestina di Tepi Barat ini diajukan oleh Menteri Luar Negeri Israel, Katz.

Katz yang menyarankan "evakuasi sementara" warga Palestina sebagai bagian dari operasi militer yang sedang berlangsung. Namun, pada Rabu, AS dengan tegas menolak gagasan ini.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS, yang tidak ingin disebutkan namanya, menyatakan bahwa AS tidak setuju dengan konsep pemindahan massal warga Palestina di Tepi Barat.

BACA JUGA:Samsung Galaxy Tab A9+, Perpaduan Desain Klasik dan Kontemporer dengan Kinerja Tangguh

BACA JUGA: Jangan Tertipu Ukurannya! INSTER Siap Menggebrak Jalanan!

Meskipun demikian, AS mengakui bahwa dalam situasi tertentu, evakuasi lokal mungkin diperlukan demi melindungi warga sipil selama operasi kontra-terorisme yang sensitif.

Sikap AS terhadap Operasi Militer Israel di Tepi Barat

Mengenai serangan militer Israel di Tepi Barat, juru bicara tersebut mengakui kebutuhan Israel untuk melindungi keamanannya, termasuk melawan aktivitas teroris di wilayah tersebut.

Namun, AS juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas di Tepi Barat dan terus mendesak Israel untuk mengambil semua langkah yang diperlukan guna melindungi kehidupan warga sipil, baik di Tepi Barat maupun di Gaza.

BACA JUGA: Pelaut PUBG Mobile, Berkumpul! Saatnya Menjelajahi Lautan Misterius

BACA JUGA: Rasakan Sensasi Mengemudi yang Berbeda dengan Hyundai Palisade XRT

Operasi militer Israel di Tepi Barat ini adalah salah satu yang terbesar dalam dua dekade terakhir.

Serangan ini meliputi penggerebekan, serangan udara, serta penghancuran jalan dan bangunan milik warga Palestina di Jenin, Tulkarem, dan Tubas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber