Jangan Tertipu Stigma Lemah, Narkotika Golongan III Tetap Mematikan

Jangan Tertipu Stigma Lemah, Narkotika Golongan III Tetap Mematikan

Jangan Tertipu Stigma Lemah, Narkotika Golongan III Tetap Mematikan--Pixabay

Teknik ini memblokir sinyal rasa sakit dari tubuh ke otak. Selain itu, opioid merangsang produksi endorfin di otak.

Hormon endorfin merangsang kebahagiaan sekaligus mengurangi aktivitas otak sebagai respons terhadap rasa sakit. Efek ini sangat kuat, namun hanya sementara.

BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini Ciri-Ciri dan Dampak Narkoba: Edukasi Penting untuk Masyarakat

3. Polcodine

Polcodine merupakan obat batuk opioid atau  narkotika yang bekerja secara terpusat menekan pusat batuk di otak.

Namun dia mengatakan obat tersebut kini diketahui memiliki efek samping yang lebih serius: anafilaksis, yang dapat menyebabkan kematian.

Saat ini, Polcodine, demikian sebutannya, merupakan obat penekan batuk  opioid yang  membantu  pasien dan meredakan batuknya.

BACA JUGA:Bahaya Narkotika Golongan II: Ancaman Bagi Kesehatan dan Ilmu Pengetahuan

Pholcodine, seperti yang dijelaskan dalam Drugbank, bertindak sebagai agen antitusif dengan efek samping obat penenang ringan.

Efek samping lain yang dapat terjadi dengan Pocoldin antara lain pusing, gangguan pencernaan, mual, dan sesak napas. 

Obat batuk yang mengandung focodine tersedia di banyak negara, antara lain Inggris, Belgia, Finlandia, Norwegia, dan Selandia Baru.

Saat ini, di Amerika Serikat, polcodine merupakan obat resep yang sangat dikontrol seperti  heroin, LSD, dan ekstasi.

BACA JUGA: Mengenal Virus Ebola: Pencegahan dan Langkah-langkah Untuk Melindungi Diri

Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) memastikan sirup yang mengandung pholcodine tidak terdaftar di Indonesia.

4. Propiram

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber