Tahukah Kalian Ebola Pertama Kali Ditemukan di Republik Demokratik Kongo, Simak Kisahnya

Tahukah Kalian Ebola Pertama Kali Ditemukan di Republik Demokratik Kongo, Simak Kisahnya

Tahukah kalian Ebola pertama kali ditemukan di Republik Demokratik Kongo, simak kisahnya.--unsplash.com/@UsmanYousaf

Pelajari lebih lanjut tentang penularan Ebola. Laporan  virus dan epidemiologi menunjukkan bahwa  wabah Ebola sudah ada jauh sebelum wabah awal terjadi. 

Faktor-faktor seperti pertumbuhan populasi, perambahan kawasan hutan, dan interaksi dengan satwa liar (misalnya memakan daging hewan) dapat berkontribusi terhadap penyebaran Ebola ke manusia.

BACA JUGA:Rekomendasi Banget! 5 Makanan untuk Penderita Diabetes

2. Dampak Tertularnya Virus

Para ilmuwan percaya bahwa manusia pertama kali tertular Ebola melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar buah atau burung yang bukan manusia. Peristiwa ini disebut  peristiwa luapan. 

Setelah itu, virus tersebut dapat menyebar dari orang ke orang dan  menginfeksi banyak orang.

Virus Ebola menyebar melalui kontak (misalnya melalui kulit yang rusak atau selaput lendir di mata, hidung, atau mulut).

BACA JUGA:5 Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2 yang Perlu Kamu Tahu

Darah atau cairan tubuh (urin, air liur, keringat, feses, muntahan, ASI, cairan ketuban, dan air mani) dari orang yang pernah atau meninggal karena  Ebola. 

Barang-barang (pakaian, perlengkapan tidur, jarum suntik,  peralatan medis, dll.) yang terkontaminasi cairan tubuh dari orang yang sakit atau meninggal karena  Ebola. 

Kelelawar buah atau primata bukan manusia yang terinfeksi (seperti kera dan monyet). Air mani dari pria yang sembuh dari penyakit Ebola (melalui hubungan seks oral, vagina, atau anal).

Virus Ebola dapat bertahan di beberapa cairan tubuh  (termasuk air mani) pasien yang telah sembuh dari  Ebola, meskipun pasien tersebut tidak  menunjukkan tanda-tanda penyakit parah. 

BACA JUGA:7 Obat Diabetes yang Aman dan Efektif untuk Diabetes Tipe 1 dan 2

Tidak ada bukti bahwa Ebola dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau kontak lain dengan air liur wanita pengidap Ebola.  

Ketika seseorang terinfeksi virus Ebola, mereka tidak langsung menunjukkan tanda atau gejala. Waktu antara terpajannya suatu penyakit dan timbulnya gejala disebut masa inkubasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber