Tahukah Kalian Ebola Pertama Kali Ditemukan di Republik Demokratik Kongo, Simak Kisahnya

Tahukah Kalian Ebola Pertama Kali Ditemukan di Republik Demokratik Kongo, Simak Kisahnya

Tahukah kalian Ebola pertama kali ditemukan di Republik Demokratik Kongo, simak kisahnya.--unsplash.com/@UsmanYousaf

Wabah kedua terjadi sekitar 850 kilometer jauhnya di wilayah yang dikenal sebagai Sudan Selatan, sekitar 500 mil. 

BACA JUGA: Virus Ebola di Indonesia: Mungkinkah?

Awalnya, pejabat kesehatan masyarakat mengatakan wabah itu terjadi karena orang yang terinfeksi berpindah-pindah di antara kedua wilayah tersebut. 

Para ilmuwan kemudian menemukan bahwa kedua wabah tersebut disebabkan oleh dua virus berbeda: virus Zaire Ebola dan virus Sudan Ebola. 

Setelah penemuan ini, para ilmuwan menyimpulkan bahwa virus tersebut berasal dari dua sumber berbeda dan menyebar secara independen ke orang-orang di setiap wilayah yang terkena dampak. 

Setelah virus Ebola ditemukan, para ilmuwan mempelajari ribuan hewan, serangga, dan tumbuhan untuk menemukan sumber atau inang virus tersebut. Kelelawar  Afrika diketahui berperan dalam penyebaran Ebola dan  mungkin berperan sebagai reservoir.

BACA JUGA:Kenali Gejala Diabetes Sejak Dini, Cegah Penyakit Bertambah Parah


Tahukah Kalian, Ebola Pertama Kali Ditemukan Di Republik Demokratik Kongo, Simak Selengkapnya--unsplash.com/@AnimasiMedisFusion

Para ilmuwan masih mencari bukti pasti bagaimana kelelawar bisa menularkan Ebola. Virus Ebola yang paling baru ditemukan, virus Bombali, ditemukan pada sampel kelelawar yang dikumpulkan di Sierra Leone.  

Seperti virus serupa lainnya, hewan inang reservoir mungkin tidak mengalami penyakit parah setelah terinfeksi virus tersebut. 

Virus Ebola  bertahan di lingkungan melalui penularan dari inang ke inang, atau melalui inang atau inang perantara (organisme yang dapat menyebarkan patogen dari hewan yang terinfeksi ke organisme hidup lainnya).

Hewan yang terinfeksi dapat menularkan virus  ke hewan lain, seperti monyet, kera,  duiker (antelop), dan manusia. Kebanyakan hewan yang terinfeksi tidak mati. 

BACA JUGA:Mengenal Lebih Jauh Mengenai Dua Jenis Diabetes yang Berbahaya bagi Ibu Hamil

Namun, Ebola diketahui merupakan penyakit serius pada primata non-manusia (monyet, gorila, simpanse, dan lain-lain), mirip dengan  Ebola pada manusia. 

Ebola menginfeksi manusia dan menular ke manusia lain melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber