Melihat Sisi Lain dari Sirkuit Mandalika, Kisah Honor Marshal MotoGP yang Dibayar Rp150 Ribuan per Hari!

Melihat Sisi Lain dari Sirkuit Mandalika, Kisah Honor Marshal MotoGP yang Dibayar Rp150 Ribuan per Hari!

Melihat sisi lain di Sirkuit Mandalika. Kisah honor Marshal MotoGP yang dibayar Rp150 Ribuan per hari.--instagram.com/@maverick12official

LOMBOK, PALTV.CO.ID - Menurut informasi dari MGPA, terdapat 400 marshal yang bertugas di Indonesian GP dan semuanya berasal dari wilayah NTB.

Federation Internationale de Motocycle (FIM) menyatakan bahwa para marshal yang bertugas selama balapan telah memenuhi persyaratan dan memiliki sertifikat yang sesuai.

Marshal memiliki peran yang sangat penting dalam setiap perlombaan balap motor, termasuk ajang MotoGP Indonesia yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Mengenakan seragam berwarna oranye, para marshal ini  harus siap dan cepat dalam memberikan bantuan kepada pembalap yang menghadapi masalah atau kesulitan selama perlombaan.

BACA JUGA:Gelar Seminar, Universitas MDP Beri Wawasan Investasi Bagi Generasi Muda Palembang

Mulai dari insiden dengan pembalap terjatuh, melebar dari trek, hingga kendaraan yang mengalami gangguan.

Abraham Steven, salah seorang marshal yang bertugas di MotoGP Mandalika 2023, ia mengatakan mengenai pengalamannya saat bertugas. Pria berusia 24 tahun ini mengaku bahwa ini adalah tahun ketiga ia telah bekerja sebagai marshal.

Selama sesi pramusim MotoGP tahun lalu, seorang warga Bali telah ambil bagian dan menjalankan tugasnya sebanyak empat kali dalam ajang yang berbeda.

“Ini sudah tahun ketiga menjadi marshal. Dalam urutan pertama, pada MotoGP Indonesia 2022, lalu WorldSBK 2022, ARRC, dan saat ini," ujar Steven, yang karib disapa demikian.

BACA JUGA:Kiamat Sudah Dekat ! Benarkah Konflik Israel dan Palestina Tanda Akhir Zaman? ini Kata Ustadz Abdul Somad

Bendera digital yang bisa diaktifkan secara otomatis langsung dari pusat kendali balapan atau oleh para marshal yang bertugas.

"Pertama kali saya bergabung, saya ditugaskan untuk menjadi bagian dari tim yang mengoperasikan bendera digital." Tugasnya cuma mencet tombol warna kalau terjadi crash di lintasan.

Seperti bendera cuma versi digital. Kemudian ketika di ARRC, dipindah ke pitlane sampai sekarang,” katanya.

Di pitlane dirinya bekerja sebagai fireman. Peran utamanya adalah berjaga di zona paddock pembalap guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber