Strategi Jepang dalam Memitigasi Bencana Alam

Strategi Jepang dalam Memitigasi Bencana Alam

Foto dokumentasi gempa besar di Jepang Timur.-enase-pixabay.com/enase

PALEMBANG PALTV.CO.ID - Negara Jepang merupakan salah satu negara yang menjadi contoh atau role model dunia dalam melakukan mitigasi pada bencana alam. Jepang menjadi salah satu negara yang memiliki catatan bencana alam yang cukup panjang.

Hal ini dapat dilihat dari berbagai bencana alam yang terjadi di negara Jepang, seperti tsunami, gempa bumi, tanah longsor, dan badai angin topan. Bencana ini terjadi karena adanya kondisi geografi dan klimatologi yang dimiliki Jepang cukup rawan terkena bencana alam (Aida Rahma Savitri, 2021).

Secara geografis, Jepang terletak pada area sirkum pasifik, tepatnya berada di wilayah aktivitas gempa seismic dan vulkanik. Kondisi ini membuat negara Jepang menjadi daerah langganan bencana alam. Hal ini tentu membawa banyak kerugian bagi negara Jepang, baik secara materi maupun non materi seperti korban jiwa.

Melihat kondisi geografis dan klimatologi Jepang yang rawan terkena bencana alam, lalu bagaimana kebijakan Jepang dalam memanajemen atau menangani bencana alam? Berikut beberapa hal yang dilakukan Jepang dalam melakukan mitigasi bencana alam hingga berhasil meminimalisir kerugian ketika terjadi bencana alam.

BACA JUGA:Hero Minsitthar Siap Keluar Gua, Bocoran Minsitthar Revamp 2023

BACA JUGA:Bikin Nostalgia, Ini Dia 5 Permainan Tradisional yang Buat Kamu Ingat Masa Lalu

1. Membuat regulasi konstruksi bangunan anti gempa di Jepang

Kebijakan ini dihadirkan Jepang dalam upaya untuk memperbaiki konstruksi bangunan, memfokuskan pembangunan gedung yang berorientasi pada fase pencegahan, kesiapsiagaan, dan tanggap darurat ketika terjadi bencana alam seperti gempa, tsunami dan bencana lainnya.

Dalam kebijakan ini, Pemerintah Jepang mendorong untuk semua konstruksi bangunan harus mengikuti hukum dan regulasi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Jepang. Dalam melakukan pembangunan, Pemerintah Jepang telah membuat beberapa aturan pada konstruksi bangunan. Seperti adanya jaminan konstruksi anti gempa atau tahan gempa, banjir dan tsunami dalam jangka waktu 100 tahun (Aida Rahma Savitri, 2021).

Selain itu, Pemerintah Jepang melakukan pengawasan secara ketat di setiap pembangunan gedung yang ada di Jepang. Pengawasan ketat tersebut guna mencapai tujuan pemerintah dalam mencegah terjadinya kerugian ketika terjadi bencana alam (Arifianti, 2013). Hal ini tentu berbeda dengan negara-negara lainnya di kawasan Asia Tenggara yang belum memiliki orientasi terhadap kebijakan tersebut.

BACA JUGA:Video: Lapas Sekayu Bekali Warga Binaan Skill Kerajinan Tangan

BACA JUGA:Video: Nanas Termanis Ada di Agrowisata Prabumulih

2. Membentuk sistem manajemen bencana

Jepang memiliki sistem manajemen bencana yang diproyeksikan untuk membentuk mitigasi dalam bencana Fire and Disaster Management (FDMA). Setiap negara memiliki sistem manajemen bencana. Akan tetapi yang membedakannya adalah teknis kerja dari setiap sistem tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber