Anak Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin Menjalani Asesmen

Anak Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin Menjalani Asesmen

Beberapa anak Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin menyusul teman-temannya yang lebih dahulu tinggal sementara di Sentra Budi Perkasa Palembang. Selanjutnya, anak-anak tersebut menjalani asesmen (Senin, 27/2/2023).-Firman Hidayat-PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID – Upaya menghilangkan rasa trauma yang dialami anak-anak Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin, yang jadi korban kekerasan oleh pemilik panti berinisial MH, kini anak-anak tersebut telah diamankan di panti asuhan milik Kementerian Sosial RI Sentra Budi Perkasa Palembang sejak Minggu, 26 Februari 2023. Anak-anak Panti asuhan tersebut selanjutnya menjalani proses asesmen untuk mengetahui kondisinya terkini.

Dikemukakan oleh Wahyu Dewanto, Kepala Sentra Budi Perkasa Palembang saat ditemui pada Senin, 27 Februari 2023, proses asesmen para anak Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin ini berlangsung selama satu bulan. Proses asesmen melibatkan pihak-pihak terkait lainnya. Menurut Wahyu, walaupun menjalani proses asesmen, para anak panti tetap sekolah seperti biasa.

“Dari Rumah Sakit Bhayangkara sudah divisum, sudah dicek kesehatan dan lain-lainnya. Nah kemarin (Minggu, 26 Februari 2023), kita diskusikan bahwa sementara anak-anak tinggal di sini untuk perlindungan dan keamanan anak. Nah, sekolahnya juga jangan khawatir, Sentra akan menjamin mereka tetap sekolah. Nah, pagi ini kan anak-anak baru pergi sekolah nih, berangkat sekolah kita antar jemput. Untuk masalah makan dan sebagainya sudah kita persiapkan. Jadi kami menjamin anak-anak saat ini sekolah aman,” ujar Wahyu.

Lebih lanjut Wahyu menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan asesmen dengan menemui orang tua anak-anak panti. Langkah tersebut dilakukan karena dari delapan belas anak panti yang dititipkan ke Sentra Budi Perkasa masih mempunyai orang tua.

BACA JUGA:Build Tersakit Hero Jhonson di Game Mobile Legend

BACA JUGA:Bandit Legendaris dari Kayu Agung


Wahyu Dewanto, Kepala Sentra Budi Perkasa Palembang.-Firman Hidayat-PALTV

“Nah, selanjutnya kami juga ingin melakukan asesmen ke orang tua anak-anak ini. Jadi Panti Asuhan ini kan Panti Asuhan dan Dhuafa. Jadi yang kemari kan banyak anak-anak yang dhuafa, dalam artian mereka masih punya orang tua. Nah, orang tuanya akan kita datangi kita asesmen, apakah perlu bantuan sehingga anak ini nanti memang bisa di lingkungan keluarganya, karena perlindungan terbaik ada di keluarganya. Kita pastikan kalau pun kembali ke keluarga, anak-anak tetap sekolah, kita jamin sekolahnya. Dari Sentra Budi Perkasa meyakini dengan Dinas Pendidikan tadi menyatakan bahwa anak-anak ini semuanya harus sekolah, mengakses pendidikan sampai selesai,” ungkap Wahyu.

Menurut Wahyu, proses asesmen akan berlangsung selama satu bulan. Pihak Sentra Budi Perkasa akan meyakinkan stake holder agar terlibat dalam proses. Selain itu, pihaknya bekerja dengan Himpunan Psikologi Indonesia untuk mengetahui permasalahan Psikologi anak-anak panti.


Sentra Budi Perkasa Palembang Kementerian Sosial RI.-Firman Hidayat-PALTV

“Kalau kami asesmen paling sebulan. Kita asesmen ke keluarganya masing-masing, kan delapan belas orang, perlu pendalaman dan lain sebagainya. Kami juga harus meyakinkan stake holder seperti Dinas Pendidikan dan lain-lain juga ikut terlibat dalam proses ini sehingga ini bisa ditangani dengan sangat baik. Untuk masalah mental psikologis, hari ini kami memanggil dari Himpunan Psikologi Indonesia, khususnya Ikatan Psikologi Klinis yang akan datang ke sini untuk melakukan asesmen. Jadi anak-anak ini mungkin akan banyak intake dengan teman-teman psikolog. Nah, dari situlah nanti kami akan tahu apakah anak-anak mengalami masalah psikologis atau tidak. Nah, saya berharap besok (Selasa, 28 Februari 2023) sudah mulai intake dengan anak-anak yang panti ini. Nah hasil dari asesmen psikologi di sini, akan kita intervensi lebih lanjut hingga anak-anak nyamanlah tinggal di sini,” jelas Wahyu.

Sementara itu, pengamat anak yang juga mantan Anggota KPAID Palembang, Adi Sangadi mengemukakan, kejadian kekerasan yang dialami oleh sejumlah anak panti asuhan Fisabilillah Al Amin ini cukup disayangkan. Oleh karenanya, menurut Adi Sangadi perlu adanya perhatian dari banyak pihak untuk mengatasi masalah ini.

BACA JUGA:Tradisi Membawa Pisau di Pinggang Harus Dihilangkan, Ini Alasannya

BACA JUGA:Lakukan Hal Ini, Daya Tahan Tubuh Anda Terjaga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv