Musim Kemarau, Pengrajin Keranjang Anyaman Bambu di Pagar Alam Mengeluh Sepi Pembeli

PALEMBANG,PALTV.CO.ID- Sudah sejak puluhan tahun, warga Sengonan Pelang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah kota Pagar Alam, tetap setia dengan usaha anyaman keranjang bambu.

Kerajinan tangan tradisional yang keahliannya diwariskan turun-temurun ini, merupakan sumber tambahan ekonomi masyarakat setempat,Jumat (01/09/2023).

Keranjang berbahan baku bambu ini, digunakan sebagai wadah atau tempat mengemas buah-buahan dan sayur mayur segar. 

Terutama di beberapa daerah di Pagar Alam dan sejumlah daerah lainnya di Sumatera Selatan yang berbasis pertanian.

Kuspriadi seorang pengrajin keranjang bambu di Sengonan Pelang Kenidai, mengaku telah menekuni kerajinan keranjang bambu ini selama 30 tahun terakhir.

BACA JUGA:Sinergitas BPJS Ketenagakerjaan Palembang-Kejari Palembang dalam Meningkatkan Kepatuhan Perusahaan

BACA JUGA:Mobil Travel Hantam Pengendara Sepeda Motor, Satu Orang Meninggal Dunia

Menurutnya, bambu sebagai bahan baku kerajang ini, beli per potong di lahan Rp.500.00 dan harga jual per keranjang Rp.4.000.00.

Kuspriadi mengaku untuk penjualan sebelumnya lancar namun semenjak masuk musim kemarau penghasilan sayur berkurang sehingga pembeli keranjang bambu menjadi sepi.

''Sudah satu minggu 70 keranjang ini tidak laku dan ini kalau sampai sekitar 15 hari terkena hujan panas bisa rusak dan tidak bisa digunakan lagi,''keluhnya.

Kuspriadi seorang pengrajin keranjang bambu di desa Sengonan Pelang Kenidai kota Pagar Alam sedang menganyam keranjang sayur,Jumat (01/09/2023).-Foto/Hakim-PALTV

Proses pembuatan keranjang, bagi para pengrajin terbilang cukup gampang. Setiap keluarga mampu membuat keranjang, 20 – 40 buah dalam sehari.(*)

Sumber: paltv.co.id