Garma Bocah 9 Tahun Diduga Jadi Korban Malapraktik Oknum Dokter RS Pertamina Prabumulih

Garma Bocah 9 Tahun Diduga Jadi Korban Malapraktik Oknum Dokter RS Pertamina Prabumulih

Tampak Garma bocah 9 tahun asal Desa Midar, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim terpaksa menderita akibat diduga menjadi korban malapraktik.--Dokumentasi pribadi keluarga korban

Dalam kasus Garma bocah 9 tahun ini dapat saja dilakukan deteksi dari hasil diagnosa awal, apakah hasil dan tujuan akhirnya mengarah pada suatu penanganan tertentu yang kemudian diambil keputusan untuk dilaksanakannya operasi.

BACA JUGA:Sempat Vakum, Pemkot Palembang Kembali Gelar Lomba Bidar dan Perahu Motor Hias

Selain itu, lanjutnya, mengenai peralatan di ruang operasi pada Rumah Sakit yang telah cukup memadai untuk pelaksanaan operasi atau belum, dan lain sebagainya.

Ini satu hal di antara yang harus menjadi pertimbangan profesional dokter maupun pihak Rumah Sakit untuk melaksanakan suatu tindakan medis.

Keselamatan dan kesehatan pasien haruslah menjadi pijakan sebelum melaksanakan tindakan operasi. Terlebih dalam konteks penanganan pada suatu operasi organ tubuh bagian dalam seseorang.

Gimat ayah korban menceritakan bahwa awalnya Garma terjatuh dari kamar mandi terbentur sudut beton bak mandi. Akibatnya Garma memar pada bagian luar perut. Garma kemudian dibawa keluarga ke RS Pertamina Prabumulih.

BACA JUGA:Musi Banyuasin Siap Wakili Sumatera Selatan dalam Festival KIM Se-Indonesia 2023

“Nah dak tau selang berapo minggu uji dokter nak dioperasi, yo dok kami melok be demi pulihnyo anak ini,” kenang Gimat ayah Garma.

Selesai operasi beberapa hari kemudian, lanjut Gimat, anaknya dipulangkan ke rumah. Namun tidak lama kemudian anaknya mengaku sakit perut kembali sampai-sampai keluar kotoran (BAB), sehingga sampai membuat berserakan keluar melalui usus di perut.

Kejadian tersebut membuat Garma anaknya menjadi takut makan. Garma khawatir akan BAB lagi dan takut keluar kembali dari usus.

Masih di tempat yang sama, Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani menyampaikan keprihatinannya. Menurutnya dalam kasus Garma, Pemerintah Daerah (Pemda) harusnya punya tanggung jawab moral sedari awal kasus ini muncul.

BACA JUGA:Meriahnya Pawai Pembangunan di OKU Selatan Berkah Tersendiri bagi Pedagang

"Sudah tahu ada kondisi seperti ini harusnya merekomendasi merujuk Garma ke Rumah Sakit yang baik, Rumah Sakit yang punya alat cukup dan lain sebagainya. Sehingga kondisi fisik dan psikisnya tidak seperti sekarang ini. Hal seperti ini sangat disayangkan dan tidak boleh terjadi lagi," tegas Irma Suryani.

Irma Suryani akan menyampaikan persoalan ini kepada Menteri Kesehatan RI. Bersama Tim Bantuan Hukum (Bahu) akan mengawal Garma agar mendapat bantuan pengobatan yang layak. "Sampai Garma sembuh," tegasnya.

Sementara itu ketika dikonfirmasi ke Humas RS Pertamina Prabumulih Fitra Hardiansyah pada hari Minggu, 20 Agustus 2023, sampai berita ini dinaikkan belum memberikan jawaban.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber