Kisah Unik Perahu Bidar! Cerita Dua Pangeran untuk Memperebutkan Hati Seorang Putri

Kisah Unik Perahu Bidar! Cerita Dua Pangeran untuk Memperebutkan Hati Seorang Putri

Konon lomba perahu bidar, dulunya merupakan cerita dua pangeran yang berlomba memperebutkan hati seorang puteri.--pixabay.com

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Melangkah ke kota Palembang, Sumatera Selatan, pada bulan Agustus adalah seperti membuka lembaran cerita yang penuh makna. Khusus di kota Palembang akan ada peringatan Agustusan yang seru yakni lomba perahu bidar.

Setiap tahun, khususnya saat bulan yang menghantarkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, tradisi yang telah berakar kuat diadakan di tepian Sungai Musi, menghiasi kota ini dengan pesona yang tak terlupakan.

Namun, tak hanya di bulan Agustus saja, perayaan Hari Ulang Tahun Kota Palembang pada tanggal 17 Juni juga sering menghadirkan karnaval atau parade perahu hias dan perahu bidar yang tak kalah memukau.

Namun, kapan dan darimana tradisi-tradisi yang menakjubkan ini muncul? Sebuah kisah legendaris pun mengemuka, yang berkaitan dengan Puteri Dayang Merindu.

BACA JUGA:Manfaat Tempe, Makanan Tradisional Indonesia yang Kaya Gizi

BACA JUGA:OJK Regional 7 Sumbagsel: Waspada Investasi Ilegal dan Pinjaman Online Ilegal, Modus Penipuan!

Pada tahun 2023 ini, Lomba Bidar Tradisional dan Parade Perahu Hias dijadwalkan akan meriahkan suasana tepian Sungai Musi pada Minggu, tanggal 20 Agustus 2023.

Konon, asal-usul perlombaan perahu bidar dapat ditelusuri hingga dari pertandingan adu kekuatan antara dua pangeran Palembang yang berkompetisi untuk merebut hati seorang puteri bernama Dayang Merindu.

Sayup-sayup terdengar dalam riwayat bahwa perlombaan ini mengakibatkan keduanya menghembuskan napas terakhir mereka akibat kelelahan, menyisakan Dayang Merindu yang kemudian memilih mengakhiri hidupnya karena ditinggalkan oleh pria yang dicintainya.

Jika mengorek lebih dalam dalam catatan sejarah, lomba perahu bidar pertama kali diadakan pada tahun 1898 saat perayaan ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina.

BACA JUGA:Pentingnya Penggunaan Tempered Glass untuk Melindungi Layar Ponsel Anda

BACA JUGA:PLN Tingkatkan Kinerja dan Pelayanan Energi Listrik di Sumatera Selatan, Aplikasi PLN Mobile Bantu Masyarakat

Dalam rangka merayakan momen itu, sejumlah acara kompetitif digelar di tepi Sungai Musi, termasuk lomba balap karung, panjat pinang, dan tidak ketinggalan, parade perahu hias. Perlombaan Adu cepat perahu bidar baru tercatat di Palembang saat itu pada tanggal 24 April 1933.

Beberapa kalangan dan juga sejarawan berpendapat bahwa perlombaan perahu bidar telah eksis dan terkenal sejak masa Kerajaan Sriwijaya atau Kesultanan Palembang Darussalam Pada masa itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber