Ada 118 Hotspot, Karhutla di OKI Berpotensi Meningkat Hingga September 2023
Karhutla di OKI Berpotensi Meningkat Hingga September 2023.-Foto/novan wijaya-PALTV
PALEMBANG, PALTV.CO.ID- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI memberikan laporan terkait Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah OKI yang tercatat mulai bulan Juli hingga Agustus.
Kepala BPBD OKI Lestiadi mengatakan, berdasarkan laporan BMKG menyatakan bahwa 2023 wilayah Kabupaten OKI mengalami musim kemarau kering dan siklus empat tahunan.
"Karhutla di tahun 2019 lalu hampir sama dengan tahun ini di mana tanda-tanda telah terlihat dengan adanya 118 titik api (Hotspot) di 14 Kecamatan yang ada di OKI," ujar Lestiadi, Jumat (11/8).
Ia menjelaskan, titik api masih dominan di wilayah Kecamatan Tulung Selapan, Pangkalan Lampam, Pampangan, Cengal, Sungai Menang dan Air Sugihan.
"Hanya saja per kecamatan titik api belun bisa terdeteksi dan kami berharap wilayah tersebut tidak terjadi Karhutla," jelasnya.
BACA JUGA:Dalam Pertumbuhan Aset Digital Di Indonesia, Ojk Bakal Awasi Kripto: Begini Respon Bos Indodax
Lanjutnya, berdasarkan data Manggala Agni dan data satelit luas wilayah Karhutla yang terjadi di OKI hingga hari ini tercatat sekitar 154 Hektar.
Pihaknya mengkhawatirkan mengingat data dari BMKG Provinsi Sumsel yang mengatakan bahwa suhu akan semakin panas.
Karhutla di OKI Berpotensi Meningkat Hingga September 2023.-Foto/novan wijaya-PALTV
"Hal ini berpotensi hingga bulan September kebakaran akan semakin meningkat. Terlebih lagi curah hujan di Kabupaten OKI sudah menurun" jelasnya.
Ia juga menambahkan warga OKI untuk lebih waspada dan siap membantu pihak Satgas Karhutla OKI dalam memadamkan dan meminimalisir Karhutla di OKI.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: paltv.co.id