Hasil Lab Pastikan Keracunan Siswa OKI Karena E. Coli

Hasil Lab Pastikan Keracunan Siswa OKI Karena E. Coli

Dedy Irawan menjelaskan, uji laboratorium dilakukan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) Palembang.--Foto : Hafid Zainul - PALTV

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Kasus keracunan massal yang menimpa puluhan siswa di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) akhirnya terungkap.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Selatan (Sumsel) memastikan hasil laboratorium menemukan bakteri Escherichia coli (E. coli) pada sampel makanan dan air yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Sumsel, Dedy Irawan menjelaskan, uji laboratorium dilakukan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) Palembang.

“Sampel air yang dipakai untuk masak maupun cuci piring positif E. coli. Begitu juga makanan soto ayam dan tahu krispi yang dikonsumsi siswa,” ujar Kabid Kesmas Dinkes Sumsel, Dedy Irawan.

BACA JUGA:Pegawai Pertashop di Palembang Dianiaya, Diduga Bermotif Dendam Lama

BACA JUGA:Jelang Hadapi Persikad Depok, Sriwijaya Fc Berusaha Percepat Kedatangan Michael Enu


Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Sumsel, Dedy Irawan --Foto : Hafid Zainul - PALTV

Menurut Dedy, temuan ini mengindikasikan adanya kontaminasi baik dari sumber air maupun proses pengolahan makanan.

“Mungkin bakteri berkembang biak, sehingga menyebabkan keracunan pada siswa yang mengonsumsi,” tambah Dedy.

Pasca insiden tersebut, Dinkes Sumsel tengah menyiapkan surat edaran kepada SPPG dan sekolah-sekolah untuk memperketat higienitas pangan. Evaluasi juga dilakukan pada penyelenggara MBG agar sumber air dan makanan yang digunakan benar-benar aman.

“Kami sebenarnya lagi menyusun surat edaran dari Dinas Kesehatan, kepada SPPG dan Sekolah, bagaimana antisipasi higiene sanitasi pangan di masing-masing tempat, jangan sampai terulang. Kalau evaluasi tentu dilakukan, terutama pada SPPG nya, agar sumber yang digunakan tidak terkontaminasi, kalau untuk penghentian menu itu ranah BGN, kita sekadar memberikan arahan dan saran terkait higiene sanitasi pangan,” kata Dedy.

BACA JUGA:Holiday Angkasa Wisata Lepas 433 Jemaah Umroh dengan Penerbangan Langsung Palembang-Jeddah

BACA JUGA:Peserta Audisi Presenter PALTV Ikut Kedua Kalinya, Didampingi Orang Tua dari Banyuasin

Meski sempat dilarikan ke puskesmas, seluruh siswa kini dilaporkan sudah pulih dan kembali bersekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: paltv.co.id