Menselaraskan Diri! Antara Menggapai Cita-Cita dan Mempertahankan Cinta

BACA JUGA:Lahan Longsor Akibat Aktivitas Tambang PT SBP, Warga Desa Penyandingan Tuntut Ganti Rugi

Cinta kepada Keluarga Mukmin (Syauq). Seperti mencintai keluarga kita,orang tua, kakak, adik, ataupun kerabat dekat. 

Cinta kepada Sesama Manusia (‘Iithf). Rasa cinta yang timbul karena dari sisi kemanusiaan.Misalnya tolong menolong antar sesama. Contohnya yaitu membantu orang yang mengalami musibah atau bencana.

Cinta kepada dunia. Misalnya cinta harta benda yang kamu miliki. Biasanya manusia akan menikamati harta bendanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Kelima tingkatan cinta yang masing mempunyai kadar yang berbeda, Jadi kesimpulannya adalah cinta dan cita-cita merupakan kedua hal yang sama pentingnya dalam kehidupan manusia. Bukan untuk mengorbankan salah satunya, melainkan sebagai manusia bisa menjalani kedua-duanya.

BACA JUGA: Tradisi Panjat Pinang Berkaitan dengan Zaman Penjajahan dan Budaya Tionghoa

Namun tak jarang juga cinta memberikan pengaruh yang negatif dalam proses menggapai cita-cita. Maka dari itu tetap memprioritaskan salah satunya.

Sebab cinta merupakan puncak,sedangkan cita-cita yaitu proses.Jika cinta didahulukan maka telah usai sebuah tujuan, namun jika cita-cita didahulukan maka akan terus mengejar usaha dan sebuah harapan.

Cita-cita adalah tujuan dan cinta itu bagian dari tujuan tersebut. Namun tidak semua cinta membawa kita pada cita- cita. Tetapi sebuah cita-cita dapat menghantarkan kita pada sebuah cinta.

Hadirkan kata cinta dalam hati namun tetap mengedepankan cita-cita dalam diri karena dengan cita-cita yang tinggi akan membawa kita ke cinta yang abadi.

BACA JUGA:70 sampai 80 Persen Pemkot Palembang Terima Pengaduan Masyarakat Tentang Lampu Jalan

Alangkah baiknya cita-cita tersebut kita gunakan untuk memotivasi diri melangkah menuju kebahagiaan, kesuksesan dimasa yang akan datang. Begitupun dengan cinta akan membuat hidupmu bewarna dengan semua hal didalamnya.*

Sumber: berbagai sumber